Perbedaan Peran Guru Sebagai Pengajar dan Pelaksana Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Perbedaan Peran Guru Sebagai Pengajar dan Pelaksana Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations



Perbedaan Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK
A.    Peran Guru sebagai Pengajar serta sebagai pengajar dan peneliti
Perbedaan guru sebagai pengajar  dengan guru sebagai pengajar dan peneliti dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :
a.       Tahap Persiapan
Ø  Dalam tahap persiapan peran guru sebagai pengajar hanya mempunyai tujuan menyampaikan apa yang tertuang dalam kurikulum dari setiap mata pelajaran, sedangkan peran guru sebagai peneliti bertujuan bukan hanya menyampaikan materi tetapi ditambah dengan tujuan untuk memperbaiki proses belajar.
Ø  Dalam penulisan materi guru sebagai pengajar hanya menulis pokok bahasannya saja, sedangkan sebagai peneliti guru harus merinci setiap materi.
Ø  Guru sebagai pengajar hanya menggunakan media dan sumber belajar seadanya saja, tetapi guru sebagai peneliti harus merancang media (alat peraga) dan sumber belajar secara cermat bahkan bila perlu mencari sumber lain yang lebih baik dari yang sudah ada.
Ø  Dalam pembuatan Rencana Pembelajaran (RP), sebagai pengajar guru hanya menuliskan langkah-langkah pembelajaran dalam beberapa poin saja. Namun guru sebagai peneliti harus membuat langkah-langkah pembelajaran secara rinci, lengkap dengan pertanyaan yang akan diajukan dan harus sesuai dengan metode yang dipakai.
Ø  Dalam kegiatan evaluasi guru sebagai pengajar hanya mencantumkan hanya mencantumkan deskripsi dari test yang diberikan dan alat ukurnya hanya dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan guru sebagai peneliti mencantumkan butir-butir soal yang akan diberikan, membuat lembar observasi, menggunakan alat ukur yang dapat memberikan informasi yang menyeluruh dan komprehensif selama proses pembelajaran.  
b.Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Aspek
Guru sebagai pengajar
Guru sebagai peneliti
Kegiatan awal
-  Apersepsi tidak ada / tidak menarik
-  Apersepsi menarik perhatian / minat peserta didik menghadapi pelajaran yang akan di sajikan
Kegiatan inti
-  Di mulai dari kegiatan untuk mencapai TIK yang paling mudah ke mendasar sampai dengan yang paling sukar
-  Mengingat langkah-langkah mana yang lancar, mana yang tersendat, atau tidak jalan
Kegiatan penutup
-  Diisi dengan hal biasa seperti merangkum, memberi test dan memberi tindak lanjut
-  Sambil melaksanakan kegiatan penutup harus mengingat kembali kegiatan apa yang dilakukan dan bagaimana respon siswa, apakah siswa terlibat secara aktif, apakah tes bias dikerjakan, apakah PR sesuai dengan konsep yang sedang dikaji
c. Tahap Pasca Pembelajaran
Bagi guru yang berperan sebagai pengajar setelah selesai kegiatan belajar mengajar guru langsung bisa beristirahat, sedangkan bagi guru yang bearperan sebagai peneliti ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan seperti : menghimpun data-data selama proses pembelajaran, berdialog dengan siswa, berdiskusi dengan teman sejawat, melaksanakan refleksi, merangkum hasil perbaikan.
B.     Membangun Kolaborasi
Kolaborasi penting dalam PTK untuk membantu mengidentifikasi dan menganalisis masalah dan merencanakan tindakan perbaikan. Kolaborasi dapat dibangun melalui :
-          Kerja sama Sekolah dan LPTK
-          Membentuk MGMP, KKG, PKG, rapat-rapat rutin sekolah
-          Media
Kolaborasi saling menguntungkan antara lain :
Guru yang mengamati memperoleh pengalaman mengamati secara cermat.
LPK : mengenal sekolah lebih banyak.
Media : mendapat berbagai pengalaman dan menjalin hubungan professional dengan pakar, teman sejawat, anggota masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran   
Butir-butir yang ditemukan dari tindakan perbaikan
1)      Tindakan perbaikan sangat tergantung dari rencana perbaikan yang telah dirancang sebelumnya.
2)      Sebelum pelaksanaan tindakan diadakan persiapan akhir yaitu mengecek alat peraga, kembar observasi, intrumen lain untuk kegiatan, daftar pertanyaan.
3)      Kesungguhan komitmen, kerja keras menentukan keberhasilan tindakan perbaikan.
4)      Membuat skenario yang benar-benar rinci, serta memeriksa kemungkinan keterlaksanaannya.
5)      Peran kolega/teman sejawat sangat penting dalam membuat guru lebih percaya diri.
6)      Kejujuran guru dalam melihat dirinya sendiri dalam melakukan refleksi sangat menentukan kwalitas perbaikan pendidikan yang telah diupayakan.
7)      Kemampuan guru dalam menyimpulkan hasil perbaikan sangat ditentukan oleh data yang terkumpul.
Hasil pengolahan data serta refleksi yang dilakukan guru akan menjadi masukan bagi rencana perbaikan daur berikutnya.

0 Response to "Perbedaan Peran Guru Sebagai Pengajar dan Pelaksana Penelitian Tindakan Kelas (PTK)"