Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations
Oleh: Wahyu Nur Hidayat
A. PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka ialah pengkajian kembali literatur-literatur yang terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti tersebut kajian pustaka berfungsi sebagai pengkajian kembali (review) pustaka (laporan penelitian dan sebagainya) perihal problem yang berkaitan , tidak selalu sempurna identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi , tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan.
B. MACAM-MACAM KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN
Kajian pustaka dari hasil penelitian lain dimaksudkan untuk memperkuat pandangan peneliti didukung oleh hasil penelitian lain yang relevan , serta untuk menghindari adanya pengulangan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain atau menjaga originalitas penelitian. Kajian pustaka primer meliputi jurnal penelitian , laporan hasil penelitian , abnormal , narasumber.
Kajian pustaka dari teori dimaksudkan supaya peneliti dapat mengidentifikasi problem yang diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan yang relevan. Kajian pustaka dari teori merupakan kajian pustaka dari sumber pustaka sekunder. Sumber pustaka sekunder ialah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya orang lain. Sumber sekunder ialah buku (text books) , ensiklopedia pendidikan , kajian penelitian , atau buku tahunan.
Macam-macam kajian pustaka primer sebagai berikut: (a) Buku ialah sumber pustaka ilmiah yang secara resmi telah dipublikasikan atau telah menjadi peganggan dalam mempelajari suatu bidang ilmu. (b) Surat kabar/ majalah merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah diperoleh dimasyarakat , mengingat isu dari surat kabar dan majalah merupakan isu yang sifatnya popular tapi para peneliti dianjurkan untuk lebih dahulu mengevaluasi isi yang hendak diambil ibarat what , who , how , when , why. Kemudian (c) Internet merupakan sumber kajian pustaka yang dihasilkan akhir kemajuan teknologi yang telah membawa dampak yang sangat signifikan dibidang isu , dalam melaksanakan kajian pustaka menggunakan internet prinsip pemutakhiran sangat penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya.
Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan , yaitu: (a) adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan problem yang dibahas , (b) Kemutakhiran sumber bacaan , artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa isinya harus ditinggalkan. Sering dijumpai banyak laporan penelitian mencantumkan daftar pustaka yang sangat banyak , tetapi tidak berkaitan dengan problem yang dibahas.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kajian teoritis melalui sumber bacaan ialah sebagai berikut: Mengkaji teori-teori ilmiah yang berafiliasi dengan konsep-konsep yang dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis (a) membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berafiliasi dengan apa yang dipermasalahkan (b) merangkum hasil-hasil kajian teori , yang dapat berupa kesimpulan yang berisi tanggapan sementara (hipotesis) terhadap rumusan problem , atau rangkuman argumentasi teoritik yang akan digunakan hasil kajian , (c) mengkaji rumusan problem penelitian , mengidentifikasi istilah kunci dan topik yang terkait dengan rumusan problem , (d) teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian bukan hanya yang tercantum dalam rumusan problem , melainkan pula yang menggambarkan korelasi karena akhir dengan variabel yang diteliti.
C. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PEREKAMAN KAJIAN PUSTAKA
Langkah-langkah untuk melaksanakan perekaman kajian pustaka , sebagi berikut: (a) memulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekuensi diperhatikan dari yang paling relevan , relevan dan cukup relevan. Cara lain dapat juga misalnya , dengan melihat tahun penelitian di awali dari yang paling mutakhir dan berangsur-angsur mundur tertangkap tangan yang lebih lama , selanjutnya (b) Membaca abnormal dari setiap penelitian lebih dahulu untuk memperlihatkan penilaian apakah permasalahan yang di bahas sesuai dengan yang akan dipecahkan dalam penelitian , (c) Mencatat bagian-bagian penting dan relevan dengan permasalahan penelitian untuk menjaga supaya tidak terjebak dalam unsure plagiat , para peneliti hendaknya juga mencatat sumber-sumber isu dan mecantumkannya dalam daftar pustaka , jikalau memang isu berasal dari inspirasi / hasil penelitian orang lain , (d) membuat catatan kutipan atau salinan isu sehingga peneliti dengan mudah dapat mencari kembali bila sewaktu-waktu diharapkan , sangat di anjurkan dalam hal ini bagi para peneliti supaya membuat kutipan dalam sistem kartu berukuran 7 ,5 x 10 cm atau yang sudah di sediakan dalam toko-toko buku dan alat tulis umumnya. Kedua muka kartu secara bolak-balik dapat digunakan. Muka pertama untuk substansi kutipan , sedangkan muka sebaliknya sebagai catatan sumber kutipan , (e) Atur kartu-kartu tersebut menurut huruf atau katalog yang telah dibuat sesuai dengan interes peneliti , supaya mudah dalam mencari bila sewaktu-waktu diharapkan , (f) Tulis juga pada muka kartu sebaliknya , dari mana sumber tersebut di ambil secara lengkap dan teliti , (g) Agar mudah mencari dan mengatur kartu-kartu yang di buat , peneliti hendaknya membuat satu substansi kutipan untuk setiap kartu , (h) Yakinkan bahwa isi pola tersebut di kutip secara pribadi , di ringkas atau di uraikan dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal yang demikian perlu dilakukan supaya peneliti terhindar dari plagiator (penjiplak).
D. KAJIAN PUSTAKA DARI TEORI YANG BERKAITAN DENGAN PERMASALAHAN YANG DITELITI (SEKUNDER)
Adapun struktur penulisan kutipan kajian pustaka baik dari kajian pustaka primer maupun sekunder ialah sebagi berikut:
1. Cara Menulis Kutipan Langsung
a. Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“....”) sebagai bab yang terpadu dalam teks utama , dan diikuti nama penulis , tahun dan nomor halaman.
Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada korelasi yang bersahabat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut ialah “ada korelasi yang bersahabat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto , 1990:123)
Jika ada tanda kutip dalam kutipan , digunakan tanda kutip tunggal (‘...’)
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut ialah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkaat partisispasu karyawan di kawasan perkotaan” (Soewignyo , 1991:101).
b. Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului , ditulis 1 ,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan , dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’ , which had been verified in previous studies , disappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore , the behaviors were never exhibited again , even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a plcaebo effect.
c. Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip pribadi ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang , maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan , 1995:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang , maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif ialah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan , atau bab badan lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain ialah menangkap bola , menendang bola , dan menggambar” (Asim , 1995:315).
2. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak pribadi atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis materi kutipan dapat disebut terpadu dalam teks , atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak mengira bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik dari pada mahasiswa tahun keempat (Salimin , 1990:13).
0 Response to "MACAM FUNGSI PENELUSURAN PENGKAJIAN DAN PEREKAMAN KAJIAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN"