Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations
Peran kepala sekolah dan rekan sejawat dalam menciptakan guru professional
tinggalkan komentar »
Mari kita pikirkan proses dan waktu untuk kemudian seseorang bisa lulus ilmu kependidikan dan berprofesi sebagai guru. Selama 4 hingga 5 tahun mahasiswa keguruan mengenyam pendidikan dibangku kuliah ilmu kependidikan, bahkan dengan waktu lebih singkat. Kemudian dilanjutkan dengan magang disebuah sekolah. Jika beruntung ia akan bergabung dengan sebuah sekolah atau menjadi pegawai negeri yang bersedia ditempatkan dimana saja. Tahun demi tahun berlalu, pada bayangan kita tentu seiring dengan bertambahnya masa peran dan banyaknya pengalaman yang dilalui maka ia akan menjadi guru yang professional dan kreatif.
Jawabannya bisa ya atau tidak, dikarenakan berapa pun lamanya seorang guru melaksanakan praktek mengajar disekolah belum menjamin bahwa guru bisa memperlihatkan profesionalismenya dalam bekerja. Banyak hal yang melatar belakangi hipotesa di atas. Seorang guru untuk bisa menjadi terampil dan professional membutuhkan faktor-faktor pendukung diluar dirinya.
Tulisan ini akan membahas peran kepala sekolah dan pengawas serta rekan sejawat dalam membentuk seorang guru yang professional. Guru memerlukan bimbingan dan isyarat baik dari Kepala sekolah dan pengawas sebagai supervisor maupun dari rekan sejawat untuk melaksanakan upaya mengembangan kompetansi dan profesionalismenya dalam mengajar.
Dukungan rekan sejawat juga termasuk faktor luar guru yang berpengaruh. Disebabkan derma jenis ini akan sangat efektif untuk membantu guru melaksanakan refleksi terhadap kinerjanya. Ingat, guru yang berhasil dalam menerapkan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas dapat menjadi model bagi guru yang lain. Untuk itu sekolah sebagai lembaga perlu mewujudkan lingkungan kerja yang mendorong terjadinya peningkatakan profesionalisme guru.
Bagaimana kepala sekolah sebagai pimpinan dapat melaksanakan kegiatan dan kegiatan pengembangan profesionalisme guru. Berikut beberapa langkah yang dilakukan:
1. Memberikan isyarat ihwal job description yang terperinci bagi guru.
2. Menetapkan standar yang tinggi terhadap kinerja guru terutama dalam membimbing siswa belajar.
3. Mendelegasikan peran pada guru untuk dikerjakan secara kelompok.
4. Memberikan waktu bagi staff untuk melaksanakan konsultasi.
5. Mendorong guru menetapkan target kerja yang akan dicapai dalam satu tahun aliran serta membantu dalam evaluasi tengan tahun sehingga guru dapat mengetahui apakah yang mereka lakukan tetap pada koridor yang benar.
6. Menyusun kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi guru dan melaksanakan secara berkala.
7. Mendukung upaya guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang bekualitas.
8. Mendorong guru melaksanakan lesson study, sehingga akan terbentuk komunitas berguru diantara guru.
9. Melakukan evaluasi terhadap kinerja sekolah khususnya efektifitas proses berguru mengajar yang telah diselenggarakan mengacu pada kualitas hasil berguru siswa.
10. Memelihara konsistensi dalam melaksanakan hal ini sehingga terbentuk budaya pembelajar dan peningkatan intelektualitas guru serta penghargaan terhadap kesempatan yang diberikan lingkungan untuk selalu meningkatkan diri.
Jika hal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah, ditambah derma pengawas serta atmosfir positip yang diciptakan oleh rekan sejawat yang selalu berupaya mendukung, maka akan terwujud sebuah sekolah sebagai lingkungan pembelajar dan pada gilirannya nanti akan melahirkan guru yang profesional dan terampil Sumber http://meylina-naini.blogspot.com
0 Response to "theinfopendidikan.com PERAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP ANAK BUAH"