Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : artikel islam EDUCATION
oleh Yusuf Mansur Network
Janganlah kalian melihat wanita dari sisi kecantikannya saja.
Karena kecantikan bukanlah segala-galanya. Betapa banyak
dibalik kecantikannya, ternyata ia wanita yang lancang lidahnya,
suka membuatkan belakang layar dan rambut suaminya cepat beruban
karena tingkah lakunya.
Kalau telah menikah dengannya dan punya anak, ia khawatir
mereka akan disia-siakan jikalau menceraikannya. Terkadang dia
tidak perduli terhadap semua itu, maka ia ceraikan istrinya
demi ketenangan dirinya walaupun yang lainnya tersia-sia.
Lalu apakah yang akan dipetik dari kecantikan ibarat ini,..?
Kemudian yang namanya kecantikan ialah relatif;
berbeda-beda menurut pandangan manusia. Seorang wanita
yang indah menurut sebagian orang, tidaklah demikian menurut
sebagian yang lainnya. Begitu pula sebaliknya.
Betapa banyak wanita yang dibuat indah oleh akhlaknya,
kemuliaan leluhurnya, agamanya dan kasih sayangnya
terhadap suami. Maka wanita tersebut di sisi suaminya
lebih mahal dari pada dunia.
Betapa banyak lelaki yang mencintai seorang wanita
yang tidak begitu cantik, tetapi menurutnya, ia merupakan
wanita yang paling cantik.
Dikisahkan dari Isma’il bin Jami’ bahwa ia menikah dengan
perempuan hitam berjulukan Maryam, bekas budak milik suatu kaum.
Setelah ia memiliki kedudukan yang akrab dengan Khalifah Ar-Rasyid,
dia merasa rindu dengan si hitam tersebut-padahal ia dalam keadaan safar.
Maka ia pun berkata menyebut-nyebutnya, menyebutkan tempat
mencumbuinya dan daerah keduanya berkumpul padanya,
Apakah malamku di Qafaa Al Hasshah akan kembali
Di kubah yang penuh dengan lampu dan cahaya
Asap pedupaan terus membumbung dengan kayu gaharu
Laksana membumbungnya gelombang angin angin puting-beliung
Bau misik berhembus kepada kami melalui celah-celah baju tipisnya
Batang ‘Anbar semerbk bunga mawar di atas api bakarnya
Maryam berada di atas baju-baju yang halus
berkali-kali bernyanyi diiringi kecapi
Maka berkatalah Khalifah Ar-Rasyid -dan ia mendengar dendang
sya’irnya, “Celaka kamu, siapakah Maryammu yang kau sifati
seperti bidadari?!!” Dia manjawab, “Istriku.” Lalu ia pun menyifatinya
dengan perkataan yang melebihi apa yang disifatkan dalam sya’irnya.
Maka Khalifah Ar-Rasyid mengirim utusan ke Hijaz, lalu
dibawalah wanita tersebut. Ternyata ia ialah wanita
hitam, tidak terang bicaranya dan memiliki bibir sangat tebal.
Maka Ar-Rasyid berkata kepadanya, “Celaka kamu, inikah
Maryam yang penyebutannya melebihi dunia?” Dia menjawab
“Wahai tuanku, gotong royong ‘Umar bin Abi Rabi’ah berkata,
Mereka mentertawakan padahal mereka telah berkata padanya
Akan terlihat baik pada setiap mata yang ia cinta
Seorang anak muda mencintai wanita yang sudah tua,
kenapa hal ini terjadi? Maka ia berkata,
Aku telah mencintai wanita yang telah beruban dan besar anaknya
Manusia memiliki pendapat berbeda pada apa yang dicintai
Kenapa seorang wanita meninggalkan lelaki yang tampan,
cintanya diberikan kepada kepada seorang yang jelek?
Maka ia menjawab, “Selera tidak mampu memilih-milih.”
Kemudian bersenandung,
Jangan kau cela orang yang cinta alasannya ialah seleranya
Setiap orang yang diperhamba akan dibebani oleh tuannya
Dia sangka kekasihnya ganteng dan gagah
Walau sang kekasih dari bangsa monyet
Yang lainpun berkata,
Aku tergila-gila alasannya ialah cinta kepada seorang yang hitam hingga
Karena cinta padanya, kepada anjing hitam saya tergila-gila
Ketampanan dan kecantikan ialah perkara yang relatif.
Dan kami tidak menganggapnya sebagai perkara yang
ideal. Kami (tidak) mengatakan bahwa hal itu tidak
perlu, tapi yang kami maksud ialah bahwa hal itu
bukanlah segalanya.
Dan apa yang dikatakan kepada kaum lelaki tentang
hal ini, dikatakan pula kepada kaum wanita.
Bahwa ketampanan seseorang ialah terletak
pada budpekerti dan baiknya ia dalam bergaul.
Hakekat Kecantikan Dalam Islam -> Artikel Muslim Sumber http://untuk-islam.blogspot.co.id/
0 Response to "INFO PENDIDIKAN Hakekat Kecantikan Wanita Sesungguhnya Dalam Islam"