INFO PENDIDIKAN Menjaga semangat Dakwah
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori :
artikel islam
EDUCATION
Da’wah atau menyeru kepada Yang Mahakuasa swt merupakan sebuah kewajiban berdasarkan firman Yang Mahakuasa swt :
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An Nahl : 125)
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ
Artinya : “Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, saya dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Yang Mahakuasa dengan hujjah yang nyata,” (QS. Yusuf : 108)
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kau segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al Imran : 104)
Seorang da’i didalam melakukan kewajiban ini dituntut memiliki pengetahuan ihwal keagamaan yang baik supaya da’wahnya tidak jatuh kedalam kesalahan. Sebagaimana diketahui bahwa amal mengikuti ilmu dan ketika suatu amal tidak dibangun diatas landasan ilmu maka kerusakan yang ditimbulkannya akan lebih besar dari manfaat yang dihasilkannya.
Untuk itu seorang da’i diharuskan memahami pokok-pokok aqidah dan keislamannya lalu tsaqofah fikriyah sebagai bekal didalam da’wahnya.
Syeikh Mustafa Masyhur menyebutkan bahwa ada tiga tsaqofah fikriyah yang harus dimiliki seorang da’i :
1. Memahami islam secara betul dan menyeluruh yang memungkinkan beliau dapat melakukan islam dengan pelaksanakan yang benar terhadap dirinya, dan dengan itu pula beliau dapat memberikan islam dengan baik kepada orang lain. Dia bisa melakukan islam dan memberikan secara total, murni dan orisinil.
2. Para da’i mesti mengetahui kondisi dan situasi dunia islam dahulu dan sekarang, mengenal musuh-musuh islam dan mengetahui cara dan tindak-tanduknya. Dia juga harus mengetahui peristiwa-peristiwa nyata yang mensugesti kondisi kaum muslimin dari bersahabat atau jauh. Mengetahui siapakah golongan yang bekerja di bidang da’wah islam, kecenderungan dan cara-cara mereka, bagamana bentuk kerja sama yang perlu dibuat bahu-membahu dengan mereka, dan persoalan-persoalan lain yang patut diketahui oleh orang-orang yang aktif dalam gerakan islam.
3. Para da’i harus memberikan untuk memantapkan spesialisasi ilmu yang berkaitan dengan urusan hidup insan ibarat : ilmu kedokteran, teknik, pertanian, ekonomi, perusahaan dan lain-lainnya. Oleh akrena itu bagi seorang kader aqdah ia harus berusaha memperbaiki dan meningkatkan spesialisasi ilmu yang dimilikinya secara professional supaya beliau mendapat daerah dalam masyarakat dan dapat mengisi tempat-tempat kosong pada ketika kita membangun dan menegakkan daulah islamiyah. Patut di sini disebutkan bahwa sebagian besar ilmu pengetahuan modern sekarang ini telah dipelopori oleh para cendekiawan muslim zaman dahulu. Karena agama islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan mencar ilmu serta dapat menghubungkan ilmunya dengan al Kholik.
Tentunya mustahil bagi seseorang mencapai tingkat kesempurnaan didalam keilmuannya dikarenakan luasnya ilmu Yang Mahakuasa swt. Dengan begitu hendaklah setiap dai memberikan apa-apa yang telah diketahuinya secara baik kepada orang-orang yang belum mengetahuinya, dan inilah hakekat dari da’wah. Dan dilarang bagi setiap da’i untuk memberikan sesuatu yang belum diketahui ilmunya secara baik khawatir terjatuh didalam kasalahan berdasarkan keumuman hadits Rasulullah saw,”Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat.” (HR. Bukhori) Satu ayat yang betul-betul diketahinya secara baik yaitu amanah yang ada di pundaknya untuk disampaikan kepada orang-orang yang belum mengetahui satu ayat tersebut.
Turun naik atau berkurangnya semangat didalam sebuah amal islami yaitu sesautu yang biasa sebagaimana keimanan yang memiliki masa-masa naik dan masa-masa turun. Akan tetapi yang tidak diperbolehkan yaitu ketika hilang sama-sekali semangat untuk bersedekah islami, sabda Rasulullah saw,”Setiap amal mempunyai masa semangat (syirroh) dan setiap masa semangat terdapat pula masa turun semangat (fatroh). Barangsiapa yang masa lemah semangatnya masih berada pada sunnahku maka ia telah mendapat petunjuk. Dan barangsiapa yang masa lemah semangatnya berada pada selainnya maka ia celaka” (HR. Ahmad)
Diantara hal-hal yang bisa digunakan didalam menjaga semangat berdakwah yaitu :
1. Mengetahui secara baik akan keutamaan da’wah diantara aktivitas-aktivitas lainnya di sisi Yang Mahakuasa swt, sebagaimana firman Yang Mahakuasa swt :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Artinya : “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya saya Termasuk orang-orang yang mengalah diri?" (QS. Fushilat : 33)
Sabda Rasulullah saw,”Seandainya Yang Mahakuasa menawarkan hidayah kepada seseorang melalui dirimu maka hal itu lebih baik bagimu daripada onta merah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Menyadari bahwa Yang Mahakuasa hanya memerintahkan kepada kita untuk memberikan kepada insan dan tidak membebankan kita supaya mereka semua mendapatkan da’wah kita alasannya yaitu urusan hati insan beada didalam genggaman Yang Mahakuasa swt, sebagaimana sabda,”Sesungguhnya hati insan berada diantara dua jemari dari jari jemari Yang Maha Pengasih dan Dia lah yang membolak-balikkannya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Artinya : “Sesungguhnya kau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kau kasihi, tetapi Yang Mahakuasa memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Yang Mahakuasa lebih mengetahui orang-orang yang mau mendapatkan petunjuk.” (QS. Al Qoshosh : 56)
Dan Yang Mahakuasa tidak akan menyia-nyiakan setiap amal da’awiy seseorang meskipun hanya sedikit dari insan yang mendapatkan dan menyambut da’wahnya.
3. Hendaklah didalam menegakkan kewajiban berda’wah ini tidak sendirian akan tetapi berada didalam suatu barisan atau jama’ah, bersama orang-orang yang berjuang menegakkan agama Yang Mahakuasa di muka bumi ini sepanjang pagi dan petang, yang kehidupan mereka betul-betul diberikan untuk kejayaan islam dan kaum muslimin, orientasi perjuangannnya yaitu kebahagian akherat bukan kenikmatan dunia yang sering kali menipu manusia. Sabda Rasulullah saw,”Tangan Yang Mahakuasa bersama jama’ah.” (HR. at Tirmidzi)
Dengan merekalah kita bisa membuatkan perasaan suka dan sedih didalam lapangan da’wah yang menjadi bunga-bunganya yang kelak akan kita cium harumnya di surga Yang Mahakuasa swt. Sumber http://untuk-islam.blogspot.co.id/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "INFO PENDIDIKAN Menjaga semangat Dakwah"