Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : batang Bunga buah daun EDUCATION Hormon Tumbuhan
Hormon tumbuhan (phytohormones) secara fisiologi ialah penyampai pesan antar sel yang diharapkan untuk mengontrol seluruh daur hidup tumbuhan, diantaranya perkecambahan, perakaran, pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Sebagai tambahan, hormon tumbuhan dihasilkan sebagai respon terhadap banyak sekali faktor lingkungan kelebihan nutrisi, kondisi kekeringan, cahaya, suhu dan stress baik secara kimia maupun fisik. Oleh alasannya ialah itu ketersediaan hormon sangat dipengaruhi oleh ekspresi dominan dan lingkungan.
Pada umumnya dikenal lima kelompok hormon tumbuhan: auxins, cytokinins, gibberellins, abscisic acid and ethylene. Namun demikian berdasarkan perkembangan riset terbaru ditemukan molekul aktif yang termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan polyamines seperti putrescine or spermidine.
Auxins
Auxin ialah zat aktif dalam system perakaran. Senyawa ini membantu proses pembiakkan vegetatif. Pada satu sel auxins dapat mempengaruhi pemanjangan cell, pembelahan sel dan pembentukan akar. beberapa type auxins aktif dalam konsentrasi yang sangat rendah antara 0.01 to 10 mg/L.
Cytokinins
Cytokinins merangsang pembelahan sel, pertumbuhan tunas, dan mengaktifkan gen serta aktifitas metabolis secara umum.pada saat yang sama cytokinins menghambat pembentukan akar. oleh balasannya cytokinin sangat mempunyai kegunaan pada proses kultur jaringan dimana diharapkan pertumbuhan yang cepat tanpa pembentukan perakaran. secara umum konsntrasi cytokinin yang dipakai antara 0.1 to 10 mg/L
Gibberellins
Gibberellin ialah turunan dari asam gibberelat. Merupakan hormon tumbuhan alami yang merangsang pembungaan, pemanjangan batang dan membuka benih yang masih dorman. Ada sekitar 100 jenis gibberellin, namun Gibberellic acid (GA3)-lah yang paling umum digunakan.
Abscisic acid
Asam Abscisat (ABA) ialah penghambat pertumbuhan merupakan lawan dari gibberellins: hormon ini memaksa dormansi, mencegah biji dari perkecambahan dan menjadikan rontoknya daun, bunga dan buah. Secara alami tingginya konsentrasi asam abscisat ini dipicu oleh adanya stress oleh lingkungan contohnya kekeringan.
Ethylene
Ethylene merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai dalam bentuk gas. senyawa ini memaksa pematangan buah, menjadikan daun tanggal dan merangsang penuaan. Tanaman sering meningkatkan produksi ethylene sebagai respon terhadap stress dan sebelum mati. Konsentrasi Ethylene fluktuasi terhadap ekspresi dominan untuk mengatur kapan waktu menumbuhkan daun dan kapan mematangkan buah.
Polyamines
Polyamines mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling fundamental menyerupai sintesis DNA dan mulut genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara muatan kasatmata kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari phosphat.
Polyamine ialah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada tumbuhan dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino ialah sangat penting untuk dijaga, oleh alasannya ialah itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara ketat.
Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan juga memperlihatkan imbas pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia. Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak dipakai untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi acara dari T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini lalu dipakai sebagai protokol dalam pemanfaatan enzim
0 Response to "Info Pendidikan - Hormon Pada Tumbuhan"