Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations
Guru Kreatif. Creative Teacher
Siswa sebagai subyek pembelajaran. Learning empowers students.
Anda juga mampu menjadi guru seperi Ibu Muslimah, ini rahasianya..
Reflektif
Selalu bertanya pada dirinya sendiri apakah yang dilakukannya yakni demi biar siswa menerima pengalaman berguru yang terbaik, bukan hanya demi rutinitas semata apalagi demi dilihat dan dipandang lebih atasan atau temen sekerja
Berempati
Kelas yang diajar atau yang menjadi tanggung jawabnya yakni gambaran dari empatinya yang besar terhadap siswanya. Dengan atau tidak adanya kemudahan tidak membuat surut semangatnya untuk menhadirkan yang terbaik bagi siswa. Caranya yakni menempatkan diri sebagai siswa, dengan demikina guru akan mengatur kelas sesuai kebutuhan siswa dan yang terpenting tabah kalau ada siswa yang berbuat kesalahan dikala belajar.
Fokus
Semua programnya dilakukan demi siswa, ia juga selalu menempatkan dirinya sebagai fasilitator dan actor utama yang menentukan apakah pembelajaran dikelas akan gagal atau berhasil
Selalu ingin tahu dan pembelajar
Jika ada metode yang ia rasa mampu membantu dan meringankan tugasnya di kelas, atau membuat siswanya senang berguru maka akan dipelajarinya dengan sekuat tenaga. Guru jenis ini juga tidak aib untuk mengatakan ‘saya tidak tahu’ kepada siswanya.
Kreatif
Guru ibarat ini mencoba mensyukuri apa yang ia punya dan miliki di sekolah dan kelasnya. Guru ibarat ini tidak sibuk menyalahkan pihak lain atas keterbatasan yang ia alami tapi malah menggerakkan dirinya untuk mengambil manfaat dan mangoptimalkan semua yang ada. Baik itu sumber pembelajaran, orang yang punya pengetahuan hingga lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Berkomunikasi dengan efektif
Dengan siswa ia tahu kapan mesti bersuara hangat dengan bunyi lembut, agak keras bahkan keras kalau diperlukan. Dengan orang bau tanah ia tahu bagaimana berkomunikasi dengan hormat dan professional, sejajar dalam kerja sama demi hasil berguru siswa yang lebih baik. Dengan rekan dan atasan, ia tidak buru-buru membela diri, basuh tangan ketika ada masalah, tetapi mau mendengar dan mencari jalan keluar dan mudah meminta maaf kalau diperlukan.
Fleksibel
Guru jenis ini akan berusaha mengerti dulu gres minta dipahami. Tidak menyebabkan hal kecil menjadi hal yang besar dan membuat hal besar menjadi hal yang prinsip. Guru jenis ini selalu berpendapat inti dari problem yang terjadi yakni problem komunikasi. Job description memang penting tapi jauh lebih penting kerjasama dan budaya saling membantu dan berhubungan demi menghadirkan hal yang terbaik bagi siswa. Dengan demikian ia akan bersikap fleksibel dan menjadi adegan dari solusi bukan adegan dari masalah.
Percaya dan menyayangi dirinya sendiri
Guru jenis ini akan berusaha memecahkan dan menghadapi problem disekitarnya dengan percaya diri dan hormat kepada dirinya sendiri. Hal ini sangat penting, dikarenakan banyak individu cenderung memendam problem dan tidak bersemangat untuk menuntaskan problem hanya alasannya sifat tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak penting. Padahal dalam dunia kerja perasaan percaya diri sangat penting dalam membuat peran sehari-hari menjadi nikmat untuk dikerjakan. Sumber http://meylina-naini.blogspot.com
Siswa sebagai subyek pembelajaran. Learning empowers students.
Anda juga mampu menjadi guru seperi Ibu Muslimah, ini rahasianya..
Reflektif
Selalu bertanya pada dirinya sendiri apakah yang dilakukannya yakni demi biar siswa menerima pengalaman berguru yang terbaik, bukan hanya demi rutinitas semata apalagi demi dilihat dan dipandang lebih atasan atau temen sekerja
Berempati
Kelas yang diajar atau yang menjadi tanggung jawabnya yakni gambaran dari empatinya yang besar terhadap siswanya. Dengan atau tidak adanya kemudahan tidak membuat surut semangatnya untuk menhadirkan yang terbaik bagi siswa. Caranya yakni menempatkan diri sebagai siswa, dengan demikina guru akan mengatur kelas sesuai kebutuhan siswa dan yang terpenting tabah kalau ada siswa yang berbuat kesalahan dikala belajar.
Fokus
Semua programnya dilakukan demi siswa, ia juga selalu menempatkan dirinya sebagai fasilitator dan actor utama yang menentukan apakah pembelajaran dikelas akan gagal atau berhasil
Selalu ingin tahu dan pembelajar
Jika ada metode yang ia rasa mampu membantu dan meringankan tugasnya di kelas, atau membuat siswanya senang berguru maka akan dipelajarinya dengan sekuat tenaga. Guru jenis ini juga tidak aib untuk mengatakan ‘saya tidak tahu’ kepada siswanya.
Kreatif
Guru ibarat ini mencoba mensyukuri apa yang ia punya dan miliki di sekolah dan kelasnya. Guru ibarat ini tidak sibuk menyalahkan pihak lain atas keterbatasan yang ia alami tapi malah menggerakkan dirinya untuk mengambil manfaat dan mangoptimalkan semua yang ada. Baik itu sumber pembelajaran, orang yang punya pengetahuan hingga lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Berkomunikasi dengan efektif
Dengan siswa ia tahu kapan mesti bersuara hangat dengan bunyi lembut, agak keras bahkan keras kalau diperlukan. Dengan orang bau tanah ia tahu bagaimana berkomunikasi dengan hormat dan professional, sejajar dalam kerja sama demi hasil berguru siswa yang lebih baik. Dengan rekan dan atasan, ia tidak buru-buru membela diri, basuh tangan ketika ada masalah, tetapi mau mendengar dan mencari jalan keluar dan mudah meminta maaf kalau diperlukan.
Fleksibel
Guru jenis ini akan berusaha mengerti dulu gres minta dipahami. Tidak menyebabkan hal kecil menjadi hal yang besar dan membuat hal besar menjadi hal yang prinsip. Guru jenis ini selalu berpendapat inti dari problem yang terjadi yakni problem komunikasi. Job description memang penting tapi jauh lebih penting kerjasama dan budaya saling membantu dan berhubungan demi menghadirkan hal yang terbaik bagi siswa. Dengan demikian ia akan bersikap fleksibel dan menjadi adegan dari solusi bukan adegan dari masalah.
Percaya dan menyayangi dirinya sendiri
Guru jenis ini akan berusaha memecahkan dan menghadapi problem disekitarnya dengan percaya diri dan hormat kepada dirinya sendiri. Hal ini sangat penting, dikarenakan banyak individu cenderung memendam problem dan tidak bersemangat untuk menuntaskan problem hanya alasannya sifat tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak penting. Padahal dalam dunia kerja perasaan percaya diri sangat penting dalam membuat peran sehari-hari menjadi nikmat untuk dikerjakan. Sumber http://meylina-naini.blogspot.com
0 Response to "theinfopendidikan.com guru yang kuinginkan"