Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations
1) Deskripsi Gasing
Gasing atau Gangsing yaitu mainan yang mampu berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di banyak sekali situs arkeologi dan masih mampu dikenali. Selain merupakan mainan bawah umur dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bab tubuh gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan. Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa ketika hingga interaksi bab kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga risikonya bab tubuh terjatuh secara berangasan ke permukaan tanah.
2) Gasing di Indonesia
Gasing merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara, walaupun sejarah penyebarannya belum diketahui secara pasti. Di wilayah Pulau Tujuh (Natuna), Kepulauan Riau, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda. Sedangkan di Sulawesi Utara, gasing mulai dikenal semenjak 1930-an. Permainan ini dilakukan oleh bawah umur dan orang dewasa. Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi tanahnya keras dan datar. Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan ataupun beregu dengan jumlah pemain yang bervariasi, menurut kebiasaan di kawasan masing-masing. Hingga kini, gasing masih sangat populer dilakukan di sejumlah kawasan di Indonesia. Bahkan warga di kepulauan Riau rutin menyelenggarakan kompetisi. Sementara di Demak, biasanya gasing dimainkan ketika pergantian animo hujan ke animo kemarau. Masyarakat Bengkulu ramai-ramai memainkan gasing ketika perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram.
3) Beragam Nama Gasing
Sejumlah kawasan memiliki istilah berbeda untuk menyebut gasing. Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta menyebutnya gangsing atau panggal. Masyarakat Lampung menamaninya pukang, warga Kalimantan Timur menyebutnya begasing, sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusatenggara Barat dinamai Maggasing. Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut gasing. Nama maggasing atau aggasing juga dikenal masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan. Sedangkan masyarakat Bolaang Mongondow di kawasan Sulawesi Utara mengenal gasing dengan nama Paki. Orang Jawa Timur menyebut gasing sebagai kekehan. Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nama berbeda. Jika terbuat dari bambu disebut gangsingan, dan bila terbuat dari kayu dinamai pathon.
4) Bentuk Gasing
Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bundar lonjong, ada yang berbentuk ibarat jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk ibarat piring terbang. Gasing terdiri dari bab kepala, bab tubuh dan bab kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran dan bab gasing berbeda-beda menurut kawasan masing-masing. Gasing di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher. Namun umumnya, gasing di Jakarta dan Jawa Barat hanya memiliki bab kepala dan paksi yang tampak jelas, terbuat dari paku atau logam. Sementara paksi gasing natuna, tidak nampak.
5) Permainan Gasing
Gasing dapat dibedakan menjadi gasing berkelahi bunyi, berkelahi putar dan berkelahi pukul. Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu ketika melempar gasing ke tanah. Cara memainkan gasing adalah: (1) Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan asisten memegang tali. (2) Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bab paksi hingga bab tubuh gasing. lilit berpengaruh sambil berputar.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Aneka-gasing.jpg
0 Response to "INFO PENDIDIKAN | Gasing Mainan Yang Berputar Pada Poros"