INFO PENDIDIKAN | Penerapan Pemuaian Zat

INFO PENDIDIKAN | Penerapan Pemuaian Zat
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations

A. Alat Pengukur Pemuaian

Muschembroek
1. Muschenbroekalat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat.



Labu Didih
2. labu didih: alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair.



Dilatometer
3. Dilatometer: alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas.




B. Masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pemasangan beling jendela
Kaca Jendela
Tukang kayu merancang ukuran bingkai jendela yang sedikit lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk memberi ruang beling ketika terjadi pemuaian. Apabila desain jendela tidak diberi ruangan pemuaian, maka ketika beling memuai akan  menjadikan retaknya beling tersebut.






2. Celah pemuaian pada sambungan jembatan
Jembatan
Sambungan antara dua jembatan beton terdapat celah di antaranya. Hal ini bertujuan biar jembatan tersebut tidak melengkung ketika terjadi pemuaian.






3. Sambungan rel kereta api
Sambungan Rel KA
Sambungan rel kereta api dibuat ada celah diantara dua batang rel tersebut. Hal ini bertujuan biar ketika terjadi pemuaian tidak menyebabkan rel melengkung.





4. Kawat telepon atau kawat listrik
Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor ketika pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau listrik ketika mengalami penyusutan kawat tersebut tidak putus.






C. Manfaat pemuaian dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pengelingan
Pengelingan
Menyambung dua pelat dengan menggunakan paku khusus dengan  proses khusus disebut mengeling. Paku keling yang dipakai untuk mengeling sesuatu dalam keadaan panas hingga berpijar dan dimasukkan ke dalam lubang pelat yang hendak kita keling. Kemudian paku episode atas dipukul-pukul hingga rata. Setelah cuek paku keling tersebut akan menyusut dan menekan berpengaruh pelat tersebut. Pengelingan dapat kau jumpai pada pembuatan tubuh kapal laut.

2. Keping bimetal
Keping Bimetal
Dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu disebut keping bimetal. Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya besar. Perbedaan pemuaian ini dipakai sebagai termostat. Termostat yakni alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa alat yang memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen kendaraan beroda empat atau motor, rice cooker, oven.

3. Pemasangan bingkai roda logam pada pedati dan kereta api
Roda Pedati
Roda pedati dan roda kereta api memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Untuk dapat memasang roda logam tersebut, maka dengan cara pemanasan. Hal ini menjadikan roda logam akan mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya, setelah cuek roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya dengan kuat.

Referensi:
SUGIYARTO, Teguh. Ilmu pengetahuan alam 1: untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Gambar: dari BSE dan Google Images

0 Response to "INFO PENDIDIKAN | Penerapan Pemuaian Zat"