INFO PENDIDIKAN | Simpanse

INFO PENDIDIKAN | Simpanse
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Hewan Langka


A. Deskripsi Simpanse

Simpanse, yaitu nama umum untuk dua spesies yang masih hidup dari kera dalam genus Pan. Sungai Kongo membentuk batas habitat alamiah dari kedua spesies ini, yaitu; (1) Simpanse Biasa, Pan troglodytes,  hidup di Afrika Barat dan Afrika Tengah, dan (2) Bonobo, Pan paniscus,  hidup di hutan Republik Demokrasi Kongo. Simpanse yaitu anggota dari keluarga Hominidae, bersama dengan gorila, manusia, dan orangutan. simpanse yaitu kerabat terdekat manusia, semuanya anggota dari suku Hominini. Penelitian oleh Mary-Claire King tahun 1973 menemukan 99% kesamaan DNA antara insan dan simpanse, walaupun penelitian lain telah meralat jadinya menjadi 94% kesamaan, dengan beberapa perbedaan terdapat dalam non-coding DNA.
Kebanyakan simpanse jantan memiliki tinggi 1.7 m ketika berdiri, dan memiliki berat 70 kg, yang betina lebih kecil. Panjang tangan simpanse umumnya, kalau dilebarkan, memiliki rentang satu setengah kali tinggi tubuh dan tangan simpanse lebih panjang dari kakinya. Bonobo sedikit pendek dan kurus daripada kebanyakan simpanse tetapi memiliki tungkai yang lebih panjang. Kedua spesies menggunakan tangannya yang panjang dan berpengaruh untuk memanjat pohon. Di tanah, simpanse biasanya berjalan menggunakan tangan dan kaki dengan pemberian baku tangan dan kepalan tangan, sebuah bentuk tenaga pelopor yang disebut dengan knuckle-walking. Kaki simpanse lebih cocok untuk berjalan dibandingkan orangutan alasannya yaitu telapak kaki simpanse lebih luas dan jempol yang pendek. Simpanse biasa dan bonobo dapat berjalan tegak dengan dua kaki ketika membawa barang dengan kedua tangannya. Bonobo secara proporsional memiliki tungkai lebih panjang dan cenderung sering berjalan tegak dibandingkan Simpanse Biasa. Kulitnya lebih gelap; wajah, tangan, telapak tangan dan kaki tidak berbulu; dan simpanse tidak memiliki ekor. Kedua spesies memiliki warna pada kulit luar wajah, tangan dan kaki yang beragam dari merah jambu hingga berwarna gelap, tetapi memiliki warna lebih terang pada ketika muda, menjadi lebih gelap ketika menua. Tonjolan bertulang diatas mata menawarkan tampilan mundur pada dahi, dan hidungnya datar. Walaupun dengan lisan menonjol, bibirnya hanya mendorong kedepan ketika simpanse mencibir. Otak simpanse setengah dari ukuran otak manusia. Simpanse mencapai masa puberti pada umur antara 8 dan 10 tahun, dan jarang hidup melebihi umur 40 di alam liar, tetapi diketahui hidup hingga 60 tahun selama penangkaran.

Simpanse sampaumur dan anak

 

B. Perilaku Simpanse

1. Makanan

Simpanse biasa mengkonsumsi segala macam makanan, memiliki kultur berburu secara berkelompok sesama pejantan muda yang dipimpin oleh jantan alfa, dan hubungan sosial yang sangat kompleks. Bonobo, disisi lain, umumnya pemakan buah dan egaliter, tidak melaksanakan kekerasan, matriarki, sifat mengerti secara seksual.

2. Struktur sosial

Simpanse hidup dalam grup sosial multi-jantan dan multi-betina yang besar yang disebut dengan komunitas. Dalam sebuah komunitas terdapat hirarki sosial yang terang yang didiktekan oleh posisi dari satu individu dan pengaruh dari individu tersebut bagi yang lain. Simpanse hidup dalam sebuah hirarki yang lebih ramping dimana lebih dari satu individu bisa mendominasi anggota lain dari tingkat lebih rendah. Biasanya ada jantan yang lebih mayoritas yang dijuluki dengan jantan Alfa. Jantan Alfa yaitu jantan dengan tingkat tertinggi yang mengkontrol grup dan menawarkan perintah selama terjadi perselisihan. Dalam masyarakat simpanse 'jantan dominan' tidak harus yang jantan terbesar atau terkuat tapi jantan yang lebih manipulatif dan politis yang dapat memberi pengaruh terhadap kejadian dalam suatu grup. Simpanse jantan biasanya menerima dominasi lewat pengaruh sekutu yang akan menyediakan dukungan bagi individu tersebut seandainya nanti terdapat perselisihan kekuatan. Jantan alfa biasanya memperlihatkan sifat sombong untuk meningkatkan kuasa biar terlihat menggertak dan berpengaruh sedapat mungkin. Hal ini bertujuan untuk mengintimidasi anggota lain yang berusaha mengambil alih kuasa dan menjaga autoritas, dan sangat penting bagi jantan alfa bertahan pada status yang dimilikinya. Simpanse peringkat-rendah akan memperlihatkan rasa hormat dengan gestur patuh dalam bahasa tubuh atau menjulurkan tangannya sambil mengeluarkan bunyi dengkur. Simpanse betina memperlihatkan rasa hormat pada jantan alfa dengan memperlihatkan seperempat episode belakangnya.
Simpanse betina juga memiliki hirarki yang dipengaruhi oleh posisi si betina dalam suatu grup. Dalam beberapa komunitas simpanse, betina muda bisa mewarisi status tinggi dari ibu yang berperingkat-tinggi. Betina-betina juga akan membentuk sekutu untuk mendominasi betina tingkat-rendah. Berbeda dengan jantan yang tujuan utama dari status dominasinya yaitu untuk menerima hak susukan perkawinan dan terkadang dominasi kekerasan terhadap bawahan, yang betina memperoleh status dominasi untuk menerima sumber menyerupai makanan. Betina tingkat-tinggi biasanya akan mendapat susukan pertama terhapap sumber. Secara umum, kedua kelamin menginginkan status mayoritas untuk meningkatkan kedudukan sosial dalam suatu grup.
Terkadang betinalah yang memilih jantan alfa. Bagi simpanse jantan biar dapat status alfa, beliau harus memperoleh penerimaan dari betina-betina dalam suatu komunitas. Betina-betina harus meyakinkan bahwa grupnya harus memperoleh pasokan makanan yang cukup. Dalam beberapa kasus, kelompok betina mayoritas akan mengusir jantan alfa yang tidak sesuai dengan pilihan mereka dan akan membantu jantan lain yang mereka lihat berpotensi memimpin grup sebagai jantan alfa yang sukses.

3. inteligensi

Simpanse membuat alat dan menggunakannya untuk menerima makan dan dipertontonkan; mereka memiliki taktik berburu yang canggih yang membutuhkan kerjasama, influensi dan tingkatan; mereka memiliki status, manipulatif dan bisa menipu; mereka bisa berguru menggunakan simbol dan memahami aspek dari bahasa insan termasuk beberapa sintaks relasi, konsep dari angka dan urutan numerik; dan mereka bisa membuat perencaan spontan untuk keadaan atau kejadian di masa depan.

4. Penggunaan alat

Salah satu penemuan terpenting yaitu pada Oktober 1960 ketika Jane Goodall mengobservasi penggunaan alat diantara simpanse. Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa penggunaan alat kerikil pada simpanse terjadi sekitar 4.300 tahun lalu. Penggunaan alat pada simpanse termasuk menggali sarang rayap, menggunakan alat sebuah tongkat kayu besar, dan menggunakan tongkat kayu kecil untuk memancing rayap keluar. Penelitian terbaru mengungkap penggunaan alat lebih canggih menyerupai galah, dimana Simpanse di Senegall mengasah galah dengan giginya dan digunakan untuk menusuk Senegal Bushbaby lewat lubang kecil di pohon. Sebelum penemuan penggunaan alat pada simpanse, ia dipercaya bahwa insan satu-satunya spesies yang membuat dan menggunakan alat, tapi beberapa spesies pengguna-alat lainnya sekarang telah diketahui.

5. Pembuatan-sarang

Pembuatan-sarang, terkadang dianggap sebagai penggunaan alat, terlihat pada simpanse yang membangun sarang di pohon dengan menyatukan dahan dari satu atau lebih pohon. Hal ini membentuk episode terpenting dalam perilaku, terutama dalam kasus ketika ibu yang mengajarkan perlilaku ini kepada anaknya. Sarang terdiri dari matras, didukung oleh fondasi yang kuat, dan dilapisi dengan daun-daun yang lembut dan ranting. Sarang dibuat dalam pohon dengan diameter minimal 5 m dan terletak pada ketinggian 3 - 5 m. Siang dan malam sarang dibuat. Sarang bisa terdapat dalam grup.

6. Empati

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa simpanse rupanya terlibat dalam perilaku altruistik dalam suatu grup, tapi tidak peduli dengan keselamatan anggota dari grup lain. Namun di lingkungan liar simpanse juga mengadopsi simpanse yatim piatu, terkadang dari grup yang tidak bertalian. Dan pada kasus tertentu bahkan simpanse jantan menjaga anak simpanse di luar grup yang terlantar, namun dalam kebanyakan kasus mereka biasanya membunuh bayi tersebut.
Bukti untuk "Spiritualitas Simpanse" termasuk memperlihatkan berkabung, "cinta romantis pertama", "tari hujan", apresiasi terhadap keindahan alam menyerupai pemandangan matahari terbenam di pinggiran danau, keingintahuan dan rasa hormat terhadap mahluk liar, menyerupai python, yang bukan berupa bahaya maupun sumber makanan bagi simpanse, empati terhadap spesies lain, menyerupai memberi makan kura-kura, dan bahkan "animisme" atau "berpura-pura bermain" dimana simpanse menggendong dan mendadani kerikil atau tongkat kayu.

7. Komunikasi

Simpanse berkomunikasi hampir sama dengan insan berkomunikasi secara non-verbal, menggunakan vokalisasi, gestur tangan, dan ekspresi wajah. Penelitian pada otak simpanse mengungkapkan bahwa komunikasi pada simpanse mengaktifkan sebuah area pada otak simpanse yang berada pada posisi yang sama pada area Broca, sentra bahasa pada otak manusia.

8. Tertawa pada kera

Tertawa mungkin tidak terbatas atau unik hanya pada manusia. Simpanse, gorila, dan orangutan memperlihatkan vokalisasi menyerupai tertawa ketika merespon pada kontak fisik, menyerupai bergelut, bermain kejar-kejaran, atau gelitik. Hal ini didokumentasikan pada simpanse liar dan peliharaan. Tertawa pada Simpanse biasa tidak mudah dikenali oleh manusia, alasannya yaitu ia dihasilkan dengan tarikan dan keluaran napas yang berbunyi hampir menyerupai bernapas dan terengah-engah. Ada keadaan dimana primata selain insan dilaporkan mengekspresikan kegembiraan. Salah satu penelitian menganalisis dan merekam teladan bunyi yang dihasilan oleh bayi insan dan Bonobo ketika digelitik. Ditemukan bahwa walaupun tawa Bonobo menggunakan frekuensi tinggi, tawa diikuti oleh teladan yang sama pada bayi insan dan memiliki ekspresi wajah yang sama. Manusia dan simpanse memiliki area gelitik yang sama pada badan, menyerupai ketiak dan pusar. Kegembiraan terhadap gelitikan pada simpanse tidak hilang dengan usia.

9. Tidur

Waktu tidur rata-rata dalam periode 24 jam pada simpanse peliharaan dikatakan selama 9.7 jam.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Simpanse
gambar  dari google images


Artikel Hewan Langka
No
HEWAN LANGKA
Penulis
01
Semiyanto
02
Semiyanto
03
Semiyanto
04
Semiyanto
05
Semiyanto
06
Semiyanto
07
Tubagus
08
Rizki Ramadhan

0 Response to "INFO PENDIDIKAN | Simpanse"