Info Dongeng Keteguhan Nabi Yusuf Dari Godaan Zulaikha

Info Dongeng Keteguhan Nabi Yusuf Dari Godaan Zulaikha
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : artikel islami EDUCATION

Setelah dibuang disumur dan dijual di pasar budak nabi yusuf as kemudian menetap di rumah seorang laki-laki pejabat di mesir. Hari demi hari pun berlalu. Nabi Yusuf as pun semakin tumbuh menjadi laki-laki terbaik.  Nabi Yusus as oleh Tuhan diberi kemampuan untuk mengatasi banyak sekali masalah dan ia diberi banyak pengetahuan perihal kehidupan dan insiden - peristiwanya. Nabi yusuf as juga diberi kemampuan sanggup menarik simpati orang yang berdialog dengannya. Pejabat tersebut mengetahui bahwa Nabi Yusuf mempunyai kejujuran, kemuliaan, dan keteguhan lebih dari siapapun selama hidupnya. 

 Setelah dibuang disumur dan dijual di pasar budak nabi yusuf as kemudian menetap di rumah INFO  Kisah keteguhan nabi yusuf dari godaan zulaikha

Sementara itu, Zulaikha atau isteri  Al-Azis selalu mengawasi gerak-gerik Nabi Yusuf as. Ia duduk disampingnya dan berbincang-bincang bersama nabi yusuf as. Ia melihat kejernihan mata Nabi Yusuf as. Lalu ia bertanya kepadanya dan mendengarkan jawaban dan Nabi Yusuf as. Akhirnya, kekagumannya semakin bertambah pula pada Nabi Yusuf as.

Sebenarnya Al Qur an tidak menyebutkan sedikit pun perihal berapa usia perempuan itu dan berapa usia nabi Yusuf ketika itu. Kita sanggup mengamati hal itu hanya dengan perkiraannya saja.

Zulaikha jatuh cinta pada Nabi Yusuf as
Zulaikah sang isteri Al Azis lambat laun semakin menyayangi Nabi Yusuf as. Ia merayunya secara  jelas terangan. Meskipun telah dirayu oleh seorang perempuan , tetapi ke imanan Nabi Yusuf as masih teguh. Sang perempuan itu bosan sebab perilaku dingin Nabi Yusuf yang seolah tidak peduli terhadapnya. Tetapi si istri al aziz tersebut berpikir bahwa perilaku Nabi Yusuf tersebut pura pura saja. Kemudian Ia pun mengubah cara nya bukan lagi dengan bahasa isyarat, namun dengan rayuan yang lebih jelas terangan. Wanita itu menutup semua pintu dan melupakan rasa malunya, kemudian ia mengunggapkan rasa cintanya Nabi Yusuf as.

Nabi Yusuf as merupakan salah satu hamba pilihan Allah. Godaan dari perempuan itu merupakan godaan yang cukup berat, namun dia bisa untuk melawannya, sebab jiwanya tidak cenderung pada nafsunya.  jiwanya dibimbing dan ditenangkan sebab ketakwaannya. Apalagi Nabi Yusuf as yaitu salah seorang putera Nabi Ya’qub as, seorang Nabi, Putera dari Ibharim, yang merupakan bapak para Nabi dan kekasih Tuhan SWT.

Terjadilan penolakan antara mereka berdua. Percakapan telah berubah dari bahasa lisan menuju bahasa tangan. Zulaikha  mengulurkan tangannya kepada Yusuf dan berusaha untuk merayunya. Nabi Yusus as berbalik arah kemudian berlari menuju ke pintu.

Lalu perempuan itu menarik-narik pakaiannya nabi yusuf as. Keduanya hingga ke pintu. Namun tiba tiba pintu itu terbuka, suaminya dan salah satu kerabatnya ada di depan pintu yang terbuka itu.

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha 
Setelah melihat suaminya berada sempurna di hadapannya, ia segera berdalih dengan melontarkan tuduhan kepada Nabi Yusuf as, menyerupai yang diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
 “Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami perempuan itu di muka pintu. Wanita itu berkata : “apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih” (Qs : 12 : 25)

Wanita itu menuduh Nabi Yusuf as telah merayunya. Nabi Yusuf as memandangi perempuan itu dengan kepolosan dan kesabaran.  Sebenarnya Nabi Yusuf as berusaha menyembunyikan belakang layar perempuan itu namun ketika ia mulai menuduh Nabi Yusuf as terpaksa membela diri.
Yusuf berkata : “Dia lah yang menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)” dan seorang saksi dari keluarga perempuan itu memperlihatkan kesaksian : “Jika baju gamis koyak di muka, maka perempuan itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusata. Dan jikalau baju gamisnya koyak di belakang, maka perempuan itu yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar” (Qs 12 : 26 – 27)

“Pelankanlah bunyi kalian berdua. Sesungguhnya di rumah ini terdapat banyak budak dan pembantu. Ini yaitu masalah khusus”. Kepala menteri itu yaitu seorang renta yang damai dan tidak simpel emosi. Kemudian kepala menteri itu duduk dan mulai memeriksa insiden itu. Ia bertanya kepada isterinya dan juga bertanya kepada Yusuf.

Ketika sang suami memastikan penghianatan isterinya, ia tampak begitu damai dan tidak memperlihatkan emosi hiperbola menyerupai kebanyakan orang, bahkan ia tidak hingga berteriak dan tidak marah. Jabatan menteri mesir yang disandangnya memaksa untuk bersikap penuh ketenangan dan kelembutan ketika menghadapi suatu persoalan.

Kemudian ia menoleh pada Nabi Yusuf as,  “(hai) Yusuf : “Berpalinglah dari masalah ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, sebab kau bekerjsama termasuk orang-orang yang berbuat salah”

Setelah pernyataan yang pertama dan nasihat yang terakhir, si suami mengakhiri masalah tersebut, kemudian Nabi Yusuf as pun pergi. Tuan rumah itu tidak meminta perincian insiden yang terjadi antara iserinya dan nabi yusuf as.

Kisah para perempuan terpotong tangannya ketika melihat nabi yusuf as
Masalah mengenai isteri menteri terhadap nabi Yusuf as ternyata tidak bisa ditutupi. Meskipun terjadi di kalangan masyarakat yang terpandang tidak sanggup begitu saja ditutup. Sehingga masalah yang niatnya tidak untuk diketahui orang banyak itu tersebar ke mana-mana dan menjadi pembicaraan umum. Peristiwa itu tersebar dari satu istana ke istana penguasa pada ketika itu.

Kemudian para perempuan yang tinggal di istana itu mulai ramai-ramai menimbulkan materi pembicaraan. Tidak terasa insiden itupun tersebar ke seluruh penjuru kota.
Sehingga pada alhasil gosip tersebut pindah dari satu mulu ke lisan lainnya, dari satu rumah ke rumah lainnya sehingga sampailah gosip yang memalukan itu hingga di pendengaran isteri Al Azis.

Ia pun lantas merencanakan suatu jamuan yang pada pada dasarnya untuk membuktikan kepada para perempuan perihal ketampanan nabi yusuf as. Kemudian ia tetapkan sesuatu dan memerintahkan untuk mendatagkan para juru masak. Para juru masak pun tiba ke istana. Ia memberitahu kepada mereka bahwa ia akan menyiapakan suatu jamuan besar di istana. Ia telah memilih banyak sekali macam hidangan dan minuman. Kemudian ia memerintahkan semoga meletakkan pisau- pisau yang tajam di sebelah buah apel yang dihidangkan.

Isteri menteri itu mengangkat tangannya, mengisyaratkan semoga Nabi Yusuf as masuk ke dalam ruangan itu. Nabi Yusuf yang dipanggil oleh majikannya pun tiba masuk ke dalam ruangan.  Para tamu atau kaum perempuan ketika itu masih mengupas buah, dan belum usang Nabi Yusuf as memasuki ruangan itu sehingga terjadilah planning oleh isteri menteri. Tamu-tamu perempuan itu tiba tiba terpana. Sungguh mereka tercengang ketika menyaksikan wajah yang bercahaya yang menampilkan ketampanan luar biasa, ketampanan malaikat. Di ketika yang sama mata terus tertuju hanya pada Nabi Yusuf as, mereka pun tidak ada yang melihat buah yang sedang mereka potong, sehingga perempuan wanita itu justru memotong tangannya sendiri namun mereka tidak mencicipi bahwa tangan mereka terpotong. Kehadiran Nabi Yusuf as sungguh sangat mengagumkan, hingga tidak mencicipi sakit dan keluar darah ketika tangan mereka terpotong.

Kemudian tiba tiba isteri menteri itu bangun dan berkata : “Inilah dia orang yang menaklukkan saya sebab daya tariknya. Memang tidak saya pungkiri bahwa saya pernah merayunya dan menggodanya untuk diirku. Di hadapan kalian ada handuk putih untuk membalut luka. Sungguh kalian telah dikuasai oleh Yusuf, maka lihatlah apa yang terjadinya pada tangan-tangan kalian” Kemudian pandangan para perempuan itu tertuju ke arah jari jari mereka yang terpotong oleh pisau namun tidak merasakan.

Nabi Yusuf melihat ke arah bawah (tanah) atau mengarahkan pandangannya ke depan tanpa ada maksud tertentu, tetapi ketika disebut ada darah yang keluar dari sekitar kawasan jamuan itu, maka ia pun melihat ke arah kawasan jamuan itu. Nabi Yusuf as dikejutkan dengan adanya darah yang mengalir di sekitar buah apel yang keluar dari jari-jari perempuan itu. Nabi Yusuf as pun segera mendatangkan perban dan air menyerupai biasa yang dilakukan perjaka yang bekerja di istana.

Isteri menteri berkata ketika Nabi Yusuf as membalut luka yang diderita oleh para perempuan : “Sungguh saya telah menggodanya namun ia bisa menahan dirinya. Jika dia tidak mentaati apa yang saya perintahkan kepadanya, pasti dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina”
 Yusuf bangun di tengah-tengah ujian yang berat ini dengan penuh keheranan :  “Yusuf berkata : “Wahai Tuhanku, penjara lebih saya sukai daripada memenuhi permintaan mereka kepadaku. Dan jikalau tidak engkau hindarkan dari padaku budi kedaluwarsa mereka, tentu saya akan cenderung untuk (memenuhi impian mereka) dan tentulah saya termasuk orang-orang yang bodoh” (Qs : 12 : 33)

Ia berdoa kepada Tuhan semoga memalingkan budi kedaluwarsa mereka darinya. Tuhan mengambulkan doanya. Kemudian jari-jari perempuan yang terputus mulai mencicipi kesakitan, dan Nabi Yusuf meninggalkan ruang makanan itu. Setiap perempuan sibuk membalut lukanya dan mereka berfikir perihal alasan apa yang akan mereka sampaikan ketika ditanya oleh suami mereka mengenai luka pada tangan mereka?


Selanjutnya para perempuan mulai membicarakan Nabi Yusuf as, perihal kewibawaannya dan kemuliannya. Mereka mulai bercerita bagaimana mereka dengan tanpa sengaja memotong tangan mereka sendiri ketika melihat Nabi Yusuf. Selanjutnya gosip heboh itupun mulai tersebar dari kalangan atas ke kalangan bahwa. Semakin banyak insan yang mulai membicarakan sosok perjaka menolak impian isteri seorang ketua menteri dan isteri-isteri dari para menteri memotong tangan mereka sebab terlalu terpesona oleh ketampanan Yusuf. Andai saja gosip itu hanya diketahui oleh kalangan terbatas tentunya tidak banyak orang memperhatikan gosip itu. Namun gosip itu telah menyebar dari kalangan atas hingga kalangan bawah. Sehingga menciptakan penguasa merasa cemas. Pada alhasil mengakibatkan nabi yusuf dimasukkan penjara.

0 Response to "Info Dongeng Keteguhan Nabi Yusuf Dari Godaan Zulaikha"