10 Hukum Kehidupan yang ada

10 Hukum Kehidupan yang ada
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : artikel islam EDUCATION

Berapa orang dari kita yang pernah memikirkan sungguh-sungguh arti kehidupan ini? Meskipun kita menjalani hidup kita masing-masing, banyak dari kita yang mempertanyakan apakah arti kehidupan ini. Kita perlu menyisihkan waktu untuk memikirkan hal ini dengan serius. Kecuali kita benar-benar memahami kehidupan kita ketika ini dan bagaimana kita menjalaninya, kita tidak bisa merubahnya sesuai dengan harapan kita. Terdapat pandangan-pandangan kehidupan yang berbeda dimana orang-orang akan melihat kehidupan berdasarkan pendidikan, pemahaman, dan pengalaman pribadi mereka.

Melalui artikel ini, Akuinginsukses.com berusaha menjabarkan 10 hukum kehidupan sebagai dasar pemikiran positif.

10. Pengambilan Keputusan

Ada ketika tertentu dalam kehidupan dimana rasanya sulit untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kita tidak memiliki semua berita yang kita butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat. Alasan lain ialah karena kita kurang berhati-hati dalam menghadapi situasi atau problem tersebut. Faktor lain yang mungkin berujung pada kesalahan dalam pengambilan keputusan ialah kita merasa tidak sabaran sehingga kita membuat keputusan yang tergesa-gesa. Pada ketika yang bersamaan, kita harus menganalisa dengan objektif penyebab kegagalan kita. Analisis objektif semacam ini akan membantu kita dalam perjuangan kita ke depan. Kita harus memastikan bahwa kesalahan yang kita lakukan tidak terulang kembali. Pengalaman masa lalu seharusnya menjadi bekal untuk kesuksesan kita di masa depan. Antusiasme dan minat yang lebih besar mengakibatkan kesalahan kita sebagai kerikil loncatan untuk kesuksesan di masa mendatang.

9. Seni Memberi

Dimanapun kita tinggal, kita mendapati bahwa ada orang-orang di sekitar kita yang sangat miskin dan tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sebagian dari mereka bahkan tidak bisa makan 2x sehari. Mereka tinggal di rumah yang lapuk. Mereka tidak memiliki pakaian yang layak untuk dikenakan. Anak-anak mereka terlihat di lingkungan sekitar kita dan tidak meneruskan pendidikan mereka. Ketika anda telah berada pada titik dimana anda merasa nyaman, pikirkanlah orang-orang tersebut yang berjuang susah payah untuk mencari uang demi bertahan hidup. Dalam hal ini, kita harus menyediakan pinjaman bagi mereka dalam bentuk materi maupun bentuk lain. Beasiswa dapat ditawarkan kepada pelajar yang berasal dari keluarga miskin. Bantuan juga bisa diberikan untuk perawatan dan biaya rumah sakit bagi pasien yang miskin. Sebagian dari mereka tidak memiliki daerah berteduh dan terpaksa tidur di daerah terbuka. Singkat kata, kita bisa menemukan aneka macam macam cara untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Dan kita harus membantu mereka tanpa pamrih. Mereka yang berkecukupan harus menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk aktivitas semacam ini.

8. Harapan dan Iman

Nasib bukanlah soal kesempatan; nasib ialah wacana pilihan. Nasib bukanlah sesuatu yang harus kita tunggu, namun sesuatu yang harus kita capai. Manusia ialah arsitek dari nasibnya sendiri. Nasib atau takdir merupakan hasil dari tindakan dan perjuangan kita. Jika kita mengetahui kejadian-kejadian yang akan kita alami di tahun mendatang, apa reaksi kita? Kebanyakan dari kita berpikir: kita sudah mengetahui nasib kita, jadi mengapa kita harus bekerja? Apapun yang kita lakukan hasilnya akan tetap sama. Jika anda terus bersikap demikian, anda tidak pernah maju. Tidak akan pernah ada produk gres maupun penemuan baru. Hanya stagnasi lah yang akan terjadi. Nasib membuat orang menjadi pasif dan menumpulkan pertumbuhannya. Kita tidak boleh bergantung pada nasib. Kita harus memahami pentingnya kejujuran dan kerja keras. Seperti kata pepatah: kerja ialah adegan dari doa. Kerja keras yang disertai kecerdasan dan ketulusan akan menghasilkan sukses di aneka macam bidang.

7. Hukum Karma

Poin ini khusus bagi mereka yang percaya akan adanya hukum karma. Berdasarkan hukum karma, setiap jawaban pasti memiliki sebab. Semua terjadi karena ada yang memulainya terlebih dahulu. Beberapa orang hidup sampai usia 100 tahun bahkan lebih sementara yang lain meninggal pada usia muda. Beberapa orang meninggal dengan cara yang menyakitkan dengan terbaring di rumah sakit karena penyakit serius. Sebaliknya, ada orang-orang yang meninggal tanpa merasa sakit. Pertanyaan dasar yang muncul dalam benak seseorang adalah: mengapa terdapat begitu banyak perbedaan dalam kehidupan manusia? Jawabannya sangat sederhana: karena hukum karma. Orang memperoleh hasil dari pemikiran serta tindakan mereka di kehidupan terdahulu. Jika seseorang telah hidup dengan jujur, membantu orang-orang di sekelilingnya; cepat atau lambat ia akan memperoleh imbalannya. Orang-orang yang memiliki kehidupan yang baik dan nyaman kemungkinan telah melaksanakan banyak perbuatan baik semasa hidupnya dulu; dan sebaliknya. Jiwa bersifat infinit dan selalu ada. Jiwa tidak pernah bisa ditenggelamkan ke dalam air atau dibakar dengan api. Tujuan utama dari jiwa ialah untuk mencapai tahap kesadaran diri dan kesempurnaan. Jiwa harus melalui beberapa tahap kelahiran dan kematian sampai jadinya jiwa tersebut bisa mencapai tujuan akhirnya. Namun, jiwa bisa mencapai tujuan jadinya kalau jiwa tersebut tidak lagi memiliki hasrat, semua urusan-urusan telah dituntaskan dan tidak ada lagi beban yang ditanggungnya.

6. Manusia Harus Menghormati Sesamanya

Pada pandangan pertama, poin ini nampaknya berafiliasi dengan aspek moral kehidupan. Tidak diragukan lagi, pertanyaan terhadap integritas moral cukup penting namun poin ini memiliki arti yang lebih mendalam. Seringkali, seseorang merasa dipermalukan oleh atasannya dan di hadapan rekan-rekan kerjanya. Jika ia terus dipermalukan di kantor atau di antara teman-temannya; ia akan kehilangan harga diri. Orang yang mengalami ini tidak saja akan merasa tidak berdaya dan terganggu, ia akan cenderung tidak menghargai atasannya dan bahkan menggunakan bahasa yang kasar. Dalam situasi semacam ini, sangat disarankan untuk mengundurkan diri dari daerah kerja maupun lingkungan meskipun dalam situasi tertentu hal ini tidak memungkinkan. Sebagai alternatif, ia seharusnya berterus jelas kepada atasannya mengenai perasaan dan bagaimana hal tersebut mensugesti pekerjaannya. Atasannya seharusnya cukup sampaumur untuk memahami bahwa ia harus menghargai bawahannya. Dengan melaksanakan ini, relasi antara atasan dan bawahan akan membaik dan akan tercipta keharmonisan diantara mereka berdua.

5. Manusia Harus Memiliki Kepuasan atas Kebutuhan Sosialnya

Manusia harus memiliki kehidupan sosial karena ia tidak dapat hidup seorang diri. Kecuali bagi mereka yang menjauhkan diri dari kehidupan materi dan mencari pencerahan jiwa; insan membutuhkan interaksi sosial. Pada jaman dahulu, dalam sistem keluarga, kebutuhan sosial dapat terpenuhi dengan interaksi antar anggota keluarga. Namun dengan meningkatnya jumlah keluarga inti, insan nyaris putus relasi dengan interaksi sosial. Di kota-kota besar di tengah padatnya penduduk, seseorang bisa merasa terisolasi. Ia hidup di tengah-tengah orang asing. Ia harus memenuhi kebutuhan sosialnya dan menemukan cara untuk bercengkrama dengan lingkungan sekitarnya. Ia bisa bergabung dengan klub sosial atau asosiasi dimana ia bisa menghabiskan waktu dan berinteraksi dengan sesama anggota yang memiliki kesamaan minat. Para orang bau tanah sebaiknya tidak terlalu mengekang kehidupan sosial belum dewasa mereka. Jika mereka melarang belum dewasa untuk bergaul dengan kawan-kawannya, orang bau tanah seharusnya sadar bahwa hal itu akan menghambat pertumbuhan mereka.

4. Manusia Harus Memperoleh Rasa Superioritas (Setidaknya) Dalam 1 Hal

Jadilah andal dalam beberapa bidang. Manusia harus memilh pekerjaan sesuai dengan keahliannya, meskipun seringkali kebebasan untuk memilih pekerjaan tidaklah mungkin. Intinya ialah pekerjaan apapun yang ia lakukan, ia harus menjadi andal dalam pekerjaannya, dan dari situlah ia akan menerima rasa hormat dari kelompoknya. Keahlian ini harus terus ia miliki sepanjang hidupnya. Sebagai contoh, mari kita lihat dari bidang akademis. Seorang professor mengajar sebuah mata pelajaran dalam kelas-kelas tingkat lanjut di sebuah universitas. Ia tidak hanya harus memiliki pengetahuan yang cukup terhadap mata pelajaran yang ia ajarkan, ia juga harus mengajar dengan cara yang bisa dipahami murid-muridnya. Jika para murid menganggap ia bisa mengajar dengan baik, mereka akan bersemangat untuk hadir dalam mata kuliahnya dan menawarkan rasa hormat baginya. Sang professor akan merasa sangat senang kalau ia mengetahui bahwa mata pelajaran yang ia ajarkan dapat diterima dengan baik dan dihargai.

3. Energi Harus Disalurkan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang bau tanah yang mencegah belum dewasa mereka melaksanakan hal yang mereka minati. Jika si anak menentang harapan orang bau tanah nya , orang bau tanah akan menegurnya dan meminta biar hal tersebut tidak mereka lakukan lagi. Hal ini mungkin akan berhasil untuk sementara waktu namun kalau sering dilakukan, hal ini akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. Jika si anak berada pada rentang usia 14-20 tahun, ia akan memberontak dan melawan ayahnya secara terbuka. Sebagai contoh, ketika air mendidih, uap dengan dorongan tenaga besar lengan berkuasa akan dihasilkan. Nah, kalau tidak ada pelepasan dan air terus mendidih, akan terjadi ledakan. Intinya ialah kalau seseorang memiliki dorongan untuk melaksanakan sesuatu, tidak disarankan untuk menekan dorongan tersebut. Menekan “dorongan tersebut” akan berakibat pada kemunduran kehidupan orang yang bersangkutan. Hal itu akan merampas kepribadian unik dari orang tersebut.

2. Manusia Harus Mendengarkan Suara Hatinya

Untuk mencapai kehidupan yang terorganisir, insan harus mematuhi bunyi hatinya. Bahkan, poin ini ialah hukum terpenting dari hukum-hukum yang sudah ada. Jika insan tidak bisa mendengarkan bunyi hatinya, ia tidak akan bisa mengendalikan dan mengarahkan hidupnya. Perlu dicatat juga bahwa kita tidak pernah bisa memutuskan apa yang harus dilakukan orang lain. Namun kita bisa mendengar bunyi hati kita yang akan memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan. Sekali lagi, orang bau tanah memiliki tugas besar untuk mendorong belum dewasa mereka; semakin mereka sampaumur mereka harus mengarahkan kehidupan mereka. Untuk hal ini, orang bau tanah harus menawarkan pengarahan sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana intuisi mereka bisa menuntun kehidupan mereka. Jika seseorang telah menyebarkan kebiasaan bermeditasi, akan terasa lebih mudah untuk mendengarkan bunyi hati. Meditasi juga akan membawanya menuju kebangkitan spiritual.

1. Harus Mengatur dan Mengarahkan Hidupnya

Hukum fundamental ini mengatakan bahwa insan harus menguasai kehidupannya. Ia harus bisa membentuk kehidupannya sesuai dengan keahlian dan minatnya. Namun, hal ini mungkin terjadi kalau ia memeiliki kehidupan yang teratur. Ia harus memastikan bahwa seluruh kegiatannya memiliki waktu sehingga ia memiliki kehidupan yang seimbang. Kehidupan demikian akan membantu menghindari waktu terbuang sia-sia dan memungkinkan insan untuk menawarkan hasil yang maksimal dan di waktu yang bersamaan menyediakan relaksasi dan suka cita bagi dirinya sendiri. Saat ini, banyak hal yang berubah dengan cepat. Dunia telah menjadi pemukiman global. Perubahan teknologi berlangsung setiap harinya. Oleh alasannya ialah itu sangatlah penting bagi insan untuk tetap mengikuti perubahan jaman. Hal ini mungkin terjadi kalau anda memiliki rasa ingin tahu untuk terus mempelajari hal-hal baru. Anda tidak boleh menunda proses pembelajaran. Jika anda menunda proses tersebut, anda akan menerima diri anda terjebak dalam bidang anda. Dalam dunia yang kompetitif, banyak orang yang akan mendahului anda. Hal ini akan meruntuhkan semangat anda dan membuat anda merasa frustasi.


Sumber http://dedi26.blogspot.com

0 Response to "10 Hukum Kehidupan yang ada"