INFO PENDIDIKAN | Undur – Undur

INFO PENDIDIKAN | Undur – Undur
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Hewan Langka


Undur-undur ialah sebutan untuk kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.

Larva Undur-undur
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini alasannya ialah kebiasaan larvanya berjalan mundur ketika menggali sarang jebakan di tanah. Di kawasan Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan alasannya ialah kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".
Undur-undur memiliki nama famili Myrmeleontidae yang berasal dari bahasa Yunani myrmex (semut) dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae secara harfiah mampu diartikan "semut singa". Famili Myrmeleontidae sendiri termasuk ke dalam ordo Neuroptera yang dalam bahasa Yunani mampu diartikan sebagai "sayap jala" atau "sayap berurat". Nama itu diberikan alasannya ialah semua serangga dalam ordo ini memiliki dua pasang sayap transparan dan berurat.

Undur-undur Dewasa

Undur-undur memiliki penampilan yang sekilas menyerupai dengan capung alasannya ialah sama-sama memiliki abdomennya panjang dan memiliki dua pasang sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia mampu dibedakan dengan capung dengan melihat antenanya yang panjang dan ujungnya sedikit melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya yang terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil dibandingkan mata capung. Undur-undur juga tidak mampu terbang secepat dan selincah capung alasannya ialah ia pada dasarnya merupakan penerbang lemah.
Undur-undur memiliki ukuran yang bervariasi. Jenis undur-undur terbesar di dunia diketahui berasal dari genus Palpares yang hidup di Afrika dan rentang sayapnya mencapai 16 cm. Spesies yang terkecil berasal dari wilayah Arabia dan rentang sayapnya hanya sekitar 2 cm. Mayoritas undur-undur sendiri umumnya berukuran antara 4-10 cm.
Reproduksi terjadi tidak lama setelah undur-undur gres saja keluar dari kepompongnya. perkawinan dimulai ketika sepasang undur-undur jantan dan betina hinggap di pohon. Sepasang undur-undur itu lalu melaksanakan kopulasi dengan cara saling melekatkan ujung ekornya. Kopulasi mampu berlangsung sampai dua jam lamanya. Undur-undur betina yang sudah kawin selanjutnya akan pergi mencari tempat untuk bertelur dan masih mungkin kembali ke tempat yang sama untuk kembali melaksanakan perkawinan.
Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. Di dalam tangkapan, undur-undur betina mampu mengeluarkan telur sampai 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur.
Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya menyerupai mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral sampai akibatnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk menyerupai corong (biasa disebut "liang undur-undur"). Pada sebagian spesies undur-undur semisal Dendroleon pantheormis, larvanya tidak membuat sarang jebakan, namun hanya bersembunyi di tempat-tempat tertentu lalu menerkam hewan kecil yang lewat di dekatnya. Hal yang unik pada larva undur-undur ialah mereka tidak memiliki anus sehingga ampas sisa-sisa metabolisme tubuhnya akan disimpan dan gres dikeluarkan ketika mereka sudah menjadi undur-undur dewasa.
Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur ialah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur sampai beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur remaja akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum mampu terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur remaja rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui mampu hidup sampai usia 45 hari.

Sarang Undur-undur
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas alasannya ialah ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih mampu bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir biar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara mencicipi getaran dari gerakan korbannya. Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam badan mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.
Makanan undur-undur remaja lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil menyerupai halnya larva undur-undur.

Penyusun: M. Ali Nurdin. 9D. SMP Negeri 1 Adiwerna. 2011.
Gambar : www.google.com


Artikel Organisme Unik
No
ORGANISME UNIK
Penulis
01
Semiyanto
02
Semiyanto
03
Semiyanto
04
Semiyanto
05
Semiyanto
06
Semiyanto
07
Semiyanto
08
Semiyanto
09
Intan Furaida
10
Rizki Ari M
11
M. Ikhsan S
12
Rena Fillias A.
13
M. Ali Nurdin.
14
Semiyanto
15
M.N. Maulana 
16
Semiyanto
17
Semiyanto

0 Response to "INFO PENDIDIKAN | Undur – Undur"