Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : EDUCATION Educations
Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah
B. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Sebelum
membahas tujuan penulisan karya ilmiah, ada berberapa alasan seseorang harus
menguasai teknik penulisan karya ilmiah, diantaranya :
1.
Seseorang yang
berpendidikan tinggi diharapkan mampu mengungkapkan ide/gagasan dalam bentuk
karya tulis, sehingga kemampuan menulisnya harus dilatih dan kaidah-kaidah
dalam penulisan karya ilmiah harus terapkan dalam tulisannya.
2.
Menurut
pengamatan Wardani (1995) menunjukan bahwa kemampuan menulis para guru yang
mengikuti pendidikan tinggi masih belum memadai.
3.
Karya ilmiah
memiliki ciri khas yang membedakannya dari bentuk tulisan yang lain.
Berdasarkan
alasan diatas, kita dapat mengkaji tujuan dari penulisan karya ilmiah. Pada
umumnya karya ilmiah ditulis dengan tujuan sebagai berikut :
1.
Menyampaikan
gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu.
2.
Memenuhi tugas
yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi.
3.
Mendiskusikan
gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah.
4.
Mengikuti
perlombaan penulisan karya ilmiah.
5.
Menyebarkan
hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu.
Langkah-langkah
Penelusuran Data / Informasi Wawancara
Menurut Michalak dan Yager (1979)wawancara adalah teknik pengumpulan
informasi/data yang dilakukan melalui pengajuan pertanyaan kontak langsung.
Sebelum melakukan wawancara untuk kebutuhan karya tulis ilmiah ada beberapa hal
yang harus dipersiapkan, diantaranya adalah :
1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai sesuai
dengan karya ilmiah yang kita tulis.
2. Menanyakan kesanggupan orang yang akan
diwawancara/narasumber.
3. Menghubungi narasumber dan membuat janji untuk
wawancara.
4. Mempersiapkan pertanyaan.
5. Mempersiapkan alat pendukung dalam wawancara, misalnya
alat perekam, handycam, dll.
6. Melaksanakan wawancara.
Sebelum melakukan wawancara kita juga harus mempelajari terlebih dahulu
karakteristik orang yang akan kita wawancarai. Sebaiknya pertanyaan yang akan
diajukan langsung mengacu pada topik atau tujuan karya tulis ilmiah yang anda
tulis dan jangan membuat pertanyaan yang terlalu umum. Hindarilah pertanyaan
yang ambigu dan retoris yang mempersulit narasumber. Wawancara juga perlu
perencanaan yang baik agar hasilnya atau informasi/data yang kita peroleh
sesuai dengan kebutuhan.
Karya
Ilmiah
Menulis karya ilmiah merupakan suatu proses yang tidak
mudah, tetapi hasilnya akan bermanfaat untuk berbagai pihak, baik bagi penulis
sendiri, pembaca maupun ilmu pengetahuan itu sendiri. Proses penulisan karya
ilmiah memerlukan tahapan telaah dan evaluasi yang menyeluruh terhadap konsep
pemikiran atau hasil yang pernah dilakukan dan ditemukan dalam bidang yang akan
kita tulis. Langkah ini diperlukan untuk mendekatkan kita dengan bidang yang
kita tulis sehingga memungkinkan kita untuk memposisikan ide kita pada ilmu
tersebut serta menentukan kebaruan dan signifikansi ide kita.
Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa hubungan menulis dengan berfikir ilmiah terletak pada kesamaan
antara persyaratan untuk menghasilkan tulisan yang layak disebarluaskan dengan
persyaratan dalam berfikir ilmiah. Keduanya menuntut kejernihan berfikir,
akurasi, dan tanggung jawab. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang
dengan kemampuan menulis yang baik juga akan memiliki kemampuan berfikir ilmiah
yang baik pula.
1. Kualitas Presentasi
Tulisan yang yang cukup penting untuk dipublikasikan
harus disipkan dengan matang. Artinya, dalam proses penulisan, kita dituntut
untuk melakukan evaluasi isi dan organisasi dari tulisan tersebut. Persyaratan
bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah adalah sebagai berikut
(Brotowidjojo, 1988).
a.
Tulisan ilmiah
menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik atau menyajikan fakta
objektif secara sistematis.
b.
Tulisan ilmiah
ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan.
c.
Tulisan ilmiah
disusun secara sistematis, dengan setiap langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual, dan prosedural.
d.
Menyajikan
rangkaian sebab akibat dengan pemahaman dan alasan yang mendorong pembaca untuk
menarik kesimpulan.
e.
Mengandung
pandangan yang disertai dukungan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
f.
Ditulis secara
tulus.
g.
Pada dasarnya
bersifat ekspositoris. Jika pada akhirnya timbul kesan argumentasi dan
persuasif, hal itu ditimbulkan oleh penyusunan kerangka tulisan yang cermat.
Penyandang
Dana
Penyandang dana adalah orang atau lembaga yang memberikan dana bagi
suatu kegiatan ilmiah. Penyandang dana dapat berupa lembaga pemerintah, swasta
(industry, perusahaan) atau lembaga swadaya masyarakat. Hal-hal yang diharapkan
oleh penyandang dana terhadap laporan ilmiah biasanya telah dinyatakan secara
jelas dalam bentuk dokumen kerangka acuan atau terms of reference (TOR). Dalam TOR tersebut secara spesifik pihak
penyandang dana menyatakan format serta informasi yang diharapkan dari suatu
laporan ilmiah. Sering kali laporan tersebut bersifat rahasia, dalam arti hanya
boleh diketahui oleh pihak-pihak tertentu saja. Dengan laporan ilmiah tersebut
penyandang dana dapat memperoleh masukan yang bermanfaat sebagai salah satu
bahan mengambil keputusan. Walaupun laporan ilmiah merupakan “pesanan”
penyandang dana, naun objektivitas perlu dijaga sesuai dengan etika ilmiah.
Pengertian pesanan dalam hal ini hanyalah menyangkut tujuan kegiatan ilmiah,
bukan pada hasilnya. Laporan ilmiah untuk target pembaca penyandang dana
menekankan pada kekonsistenan TOR. Informasi dalam laporan ilmiah perlu
konsisten dengan yang disyaratkan pada TOR.
Bagian Inti
Bagian inti merupakan bagian yang secara spesifik dan eksplisit
menyajikan atau mengkomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada
bagian inti inilah seluruh komponen pendahuluan,
kajian pustaka dan kerangka teori, metodelogi penelitian, hasil dan pembahasan,
serta simpulan dan saran disjikan secara lengkap.
1. Pendahuluan
Pendahuluan dalam sebuah laporan penelitian merupakan
tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi
laporan penelitian yang akan dipaparkan, sakaligus perspektif yang diperlukan
oleh pembaca untuk memahami / mengerti informasi yang akan disampaikan
(Weissberg & Buker, 1990).
Secara umum bagian pendahuluan harus secara lengkap
mengemukakan tentang latar belakang, ruang lingkup/pembatasan dan rumusan
masalah, tujuan dan atau pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau
hipotesis. Oleh karena itu, dalam bagian pendahuluan biasanya juga dikemukakan secara
ringkas teori dan hasil penelitian serupa terlebih dahulu yang dijadikan dasar
dalam pembatasan dan perumusan masalah, perumusan tujuan, serta pembuatan
hipotesis. Dengan penjelasan yang lugas dan sistematis, bagian pendahuluan akan
mengantar pembaca laporan penelitian pada permasalahan penelitian serta tujuan
yang ingin dicapai di akhir kegiatan penelitian.
Latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga
hal, yaitu (1) penelaahan/pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian
lain yamg relevan dengan masalah yang ingin diteliti; (2) penjelasan mengapa
peneliti menganggap masalah/topik tersebut penting untuk dipelajari/diteliti;
(3) manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya
dalam praktik. Rumusan atau formulasi tujuan penelitian dapat berupa pernyataan
atau hipotesis. Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya
hubungan antara 2 atau lebih variabel/venomena yang diteliti.
2. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori
Kajian pustaka merupakan bagian penting dari suatu
laporan penelitian karena pada bagian ini diungkapkan teori-teori serta
hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama
atau serupa.
3. Metodologi Penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya
ilmiah adalah pada metodologi. Karya ilmiah termasuk laporan penelitian adalah
suatu karya yang melaporkan suatu kegiatan ilmiah yang dicirikan dari prosedur
pelaksanaannya yang logis dan sistematis. Prosedur tersebut dalam laporan
penelitian dituangkan dalam bagian metodologi. Pada bagian ini biasanya
dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan/desain penelitian, populasi
dan sampel penelitian, metode pegumpulan data, serta kelemahan-kelemahan
penelitian.
Uraian mengenai pendekatan dan atau desain penelitian
pada umumnya menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian kuantitatif atau kualitatif, sensus atau survey, cross-section atau time-series,
eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan ataupun
pendekatan-pendekatan umum lainnya yang digunakan sebagai kerangka umum
penelitian.
Populasi adalah kelompok target yang menjadi sasaran
dalam generalisasi temuan, sedangkan sampel adalah kelompok wakil populasi yang
dijadikan sumber data penelitian. Pada bagian ini juga biasanya dijelaskan
tentang metode penarikan sampel, misalnya secara acak, acak bertahap, klaster atau terpilih (purposive) sesuai dengan kebutuhan data
berdasarkan data yang dibutuhkan.
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam metodologi
penelitian ini adalah uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi
penelitian yang telah dilakukan. Penjelasan tentang kelemahan-kelemahan ini
sangat penting karena akan memberikan persfektif kepada pembaca laporan tentang
bagaimana cara menyikapi temuan dan simpulan hasil penelitian. Pada umumnya
kelemahan-kelemahan yang diungkapkan biasanya yang berhubungan dengan
keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontaminasi data, serta keterbatasan
waktu dan dana penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan dalam sebuah laporan penelitian
pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini
penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai hasil analisis data
serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya. Bagian ini kadang-kadang dikemas sebagai
hasil dan diskusi.
Secara umum bagian ini harus menekankan tiga hal yaitu
:
a.
Hasil analisis
lengkap;
b.
Hasil analisis
pokok yang berhubungan dengan tujuan dan pernyataan/hipotesis penelitian;
c.
Pembahasan
mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang
disajikan dalam bagian kajian pustaka dan atau kerangka teori.
5. Simpulan dan Saran
Bagian ini merupakan bagian akhir dari inti laporan
penelitian, namun merupakan bagian yang penting. Efendi (1990) mengemukakan
bahwa simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan
hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya simpulan diperoleh dari
uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang telah dituliskan oleh penulis
pada bagian pembahasan. Intinya, pada bagian ini penulis secara terperinci dan
eksplisit merumuskan simpulan-simpulan tentang temuan penelitiannya berdasrkan
hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya. Butir-butir simpulan yang
perlu ditekankan disini adalah yang secara langsung menjawab pertanyaan penelitian
ataupun penyataan yang menyatakan menolak atau menerima hipotesis penelitian.
Setelah simpulan, pada bagian ini biasanya
disampaikan pula saran-saran yang dianggap penting untuk dikemukakan oleh
penulis. Saran-saran ini dapat berkaitan dengan jenis penelitian lanjutan yang
dapat dilakukan serta metode penelitian yang lebih baik digunakan, penerapan
hasil penelitian, sertasaran-saran lain yang terkait dengan hasil penelitian
ataupun bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang telah dialami oleh penulis.
0 Response to "HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH"