Info Tips Perawatan Murai Kerikil Mabung Semoga Tidak Macet

Info Tips Perawatan Murai Kerikil Mabung Semoga Tidak Macet
Di Posting Oleh : INFO PENDIDIKAN
Kategori : burung kicau EDUCATION


Mabung yaitu proses alamiah yang sering dialami oleh sebagian besar burung berkicau. Mabung yaitu proses pergantian bulu pada burung, di mana si burung akan merontokkan bulu-bulu tuanya secara bertahap, untuk digantikan dengan bulu gres yang akan terlihat lebih rapi dan lebih cerah dibandingkan dengan bulu usang yang dirontokannya.

 Mabung yaitu proses alamiah yang sering dialami oleh sebagian besar burung berkicau INFO  Tips perawatan murai kerikil  mabung semoga tidak macet


Murai Batu yaitu salah satu burung berkicau yang juga mengalami proses mabung ini. Berdasarkan pengalaman pribadi, masa mabung awal dari seekor Murai Batu di alamnya yaitu pada ketika usia 9 bulan. Mabung awal ini dikenal dengan sebutan molting (berganti bulu), lantaran pada ketika itu Murai Batu merubah bulu trotolnya menjadi bulu dewasa, sekaligus merontokan sebagian bulu-bulunya.

Tetapi masa molting pada Murai Batu hasil ternakan (breeding) akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan Murai Batu yang hidup di alam. Hal ini cenderung diakibatkan adanya perbedaan contoh hidup dan contoh makan antara Murai Batu hasil ternakan dengan Murai Batu orisinil hutan.

Setelah melalui masa molting, Murai Batu akan terlihat menyerupai Murai Batu dewasa, di mana warna trotolan sudah tidak terlihat lagi dan gres akan mengalami mabung lagi selang 6 bulan hingga 1 tahun sesudah itu. Murai Batu yang gres mengalami molting biasanya masih menyisakan tanda-tanda berupa bintik berwarna kecoklatan pada sisi sayapnya.

Masa normal bagi Murai Batu mabung, mulai dari jatuh bulu pertama hingga copotnya bulu sayap terakhir, biasanya mencapai waku 3 bulan. Tapi ada kalanya, masa normal ini lebih usang dari biasanya. Hal ini terjadi pada Murai Batu yang mengalami macet mabung, di mana mabungnya terhenti di tengah jalan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Murai Batu yang menyerupai ini cenderung sangat tidak sedap untuk dipandang.

Banyak faktor yang sanggup menimbulkan Murai Batu yang sedang mabung, tiba-tiba prosesnya macet. Penyebab utamanya yaitu stress yang tinggi dan juga minimnya asupan nutrisi bagi si Murai Batu, sehingga mengganggu proses metabolisme badan untuk mabung.

Oleh lantaran itu, pada masa mabung sebaiknya Murai Batu jangan terlalu banyak diganggu dan sebaiknya diasingkan, semoga si Murai Batu sanggup beristirahat dengan damai dan tidak mengganggu proses mabungnya.
Makanan dan minuman serta EF harus terjaga ketersediannya dan juga harus diberikan secara konstan, demikian juga dengan kebersihan kandang, lantaran pada ketika mabung, Murai Batu berada dalam kondisi rentan kesehatannya.

Tanda-tanda awal yang sering dijumpai pada Murai Batu yang akan mengalami proses mabung diantaranya yaitu :
1. Bulu yang terlihat kusam.
2. Bulu Ekor yang terlihat pecah-pecah menyerupai sisir.
3. MB yang sebelumnya rajin berkicau (gacor) menjadi malas berkicau.
4. Pada ketika ditrek, Murai Batu menjadi tidak maksimal dan bahkan bulu-bulunya sanggup terlihat bangun (ngejabrik).
5. Ada potongan bulu tertentu yang mulai rontok secara alami. Bulu yang rontok ini sanggup berupa bulu halus yang berasal dari potongan kepala, sanggup juga bulu besar dari potongan sayap atau ekor.
Perlu juga diketahui, Murai Batu yang secara rutin mengkonsumsi kroto akan menimbulkan bulu-bulunya terlihat cepat kusam. Selain itu Murai Batu ini juga akan mengalami masa mabung yang lebih usang dibandingkan dengan masa normalnya.

Hal ini dikarenakan tingginya zat protein yang terkadung dalam kroto yang menimbulkan peningkatan daya tahan badan dan stamina bagi Murai Batu, sehingga memperlambat masa mabung.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada ketika Murai Batu sedang dalam proses mabung :
1. Sebaiknya full krodong. Selain untuk menciptakan Murai Batu menjadi rileks dan tenang, hal ini juga untuk memudahkan proses pencucian bulu-bulu yang rontok.

2. Untuk sementara, proses penjemuran tidak boleh dulu. Untuk mandi, sebaiknya jangan dipaksakan. Letakkan saja cepuk dalam sangkar semoga si Murai Batu sanggup mandi sendiri didalamnya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya perubahan contoh atau kegiatan mandi bagi Murai Batu selama proses mabung. Periksa dan ganti air mandinya kalau sudah terpakai.

3. Bagian bulu sayap atau ekor yang rontok, sebaiknya jangan eksklusif dibersihan dari kandang. Sering kali Murai Batu mematuk-matuki potongan bulu ini untuk mengambil zat kalsium yang terkadung dari bulu tersebut untuk membantu proses mabungnya. Tulang sotong sanggup juga diberikan buat MB sebagai sumber kalsium yang dibutuhkan pada ketika mabung, walaupun bergotong-royong kandungan kalsium dalam voer sudah mencukupi.

4. Berikan EF yang sanggup membantu proses mabung, sehingga pada ketika pasca mabung MB akan terlihat indah dan menarik dengan tampilan bulu barunya. EF terbaik yaitu belalang hijau berukuran besar yang banyak terdapat pada tumbuhan palawija. Carilah belalang hijau yang belum bersayap, selain lunak belalang ini kaya akan protein dan vit. E yang dihasilkan dari daun-daunan palawija yang dimakannya. Alternatifnya, kondisikan saja jangkrik semoga mengkonsumsi kacang panjang dan irisan kunyit.

5. Pada ketika Murai Batu sedang melaksanakan proses pertumbuhan bulu, terutama menumbuhkan bulu ekor, itu yaitu ketika yang optimal untuk dimaster dengan suara-suara isian dari burung lain. Biasanya pada ketika tersebut Murai Batu sedang rajin-rajinnya ngeriwik. baca juga tips wacana cara melaksanakan mastering untuk burung murai batu.
6. Proses mabung gres berakhir pada ketika ekor Murai Batu terlihat full tumbuh (dorong) dan potongan bulu sayap dari Murai Batu sudah rontok semua, lantaran sering kali Murai Batu menyisakan 1 atau 2 helai bulu sayap (terlihat berwarna kecoklatan). Jika bulu sayap ini sudah rontok dan tumbuh normal, barulah Murai Batu menuntaskan proses mabungnya.

Jika Murai Batu anda ternyata mengalami persoalan dalam proses mabungnya, atau istilahnya macet, maka silahkan coba tips di bawah ini:
1. Coba tempel dengan Murai Batu betina dengan jarak 1 meter selama 1 minggu. Setelah itu singkirkan Murai Batu betinanya sejauh mungkin. Tunggu hasilnya, Murai Batu akan kembali mabung.

2. Coba dimandikan hingga berair kuyup, jangan dijemur, selang beberapa menit eksklusif krodong. Lakukan rutin setiap hari hingga tanda-tanda mabungnya muncul lagi, sesudah itu stop.

3. Perbanyak konsumsi UH, pagi 10 sore 10. Hal ini akan memicu Murai Batu merontokkan bulunya lantaran efek panas dari UH.

Anda boleh melaksanakan salah satu di antara tips tersebut untuk menghadapai Murai Batu yang sedang mengalami macet mabung....

semoga bermanfaat ya.

0 Response to "Info Tips Perawatan Murai Kerikil Mabung Semoga Tidak Macet"